Melalui Inisiatif Hyperlocal, Tokopedia Dukung Pengembangan UMKM

Hyperlocal Tokopedia

Melalui Inisiatif Hyperlocal, Tokopedia Dukung Pengembangan UMKM (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - UMKM lokal berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI pun mencatat jumlah persentase UMKM mencapai 99% dari seluruh unit usaha, sedangkan UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 96,9%.

Head of Regional Growth Expansion Tokopedia, Nafisah Wulandari mengatakan, Tokopedia melalui inisiatif Hyperlocal terus memberi panggung bagi lebih dari 14 juta pelaku usaha di Indonesia, yang hampir 100%nya UMKM lokal, menjadi pahlawan ekonomi nasional.

“UMKM Indonesia telah membuktikan ketangguhan mereka saat menghadapi pandemi Covid-19 lalu, bahkan menjadi kunci pemulihan ekonomi hingga pascapandemi. Melalui inisiatif Hyperlocal Tokopedia, UMKM Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang. Dengan teknologi geo-tagging, inisiatif Hyperlocal Tokopedia bisa mendekatkan penjual dan pembeli di mana pun mereka berada,” kata Nafisah, Rabu (8/11/2023).

Menurut Nafisah, Hyperlocal Tokopedia memiliki berbagai manifestasi. Salah satunya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP), halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. Ada pula Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan yang memungkinkan penjual termasuk UMKM Indonesia menitipkan produk di gudang-gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi.

Tokopedia juga rutin memberi pendampingan bisnis online bagi UMKM Indonesia. Contohnya, lewat Pusat Edukasi Seller yang dapat diakses UMKM secara gratis untuk mendapatkan banyak materi tentang pengembangan usaha.

“Tokopedia bersama pemerintah daerah juga rutin mengadakan Kelas Maju Digital dan Kelas Perempuan Maju Digital untuk UMKM lokal di Jabodetabek, Medan, Bandung, Solo, Surabaya, Semarang, Denpasar dan masih banyak lagi,” tambahnya.

Menurut Naisah, inisiatif Hyperlocal juga terbukti mendukung tumbuh kembang UMKM lokal. Terbukti dari beberapa daerah dengan kenaikan tertinggi jumlah penjual di semester I 2023 pascapandemi dibandingkan dengan semester II 2019 prapandemi, yaitu Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, dengan kenaikan rata-rata hingga hampir 3 kali lipat.

Selain itu, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo hingga Papua Barat menjadi beberapa daerah dengan kenaikan tertinggi nilai transaksi selama semester I 2023 pascapandemi dibandingkan dengan semester II 2019 prapandemi, dengan kenaikan rata-rata hingga hampir 8 kali lipat.

“Tercatat juga daerah dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi di semester I 2023 pascapandemi dibandingkan dengan semester II 2019 prapandemi, yaitu Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Bali dan Sulawesi Selatan, dengan lonjakan rata-rata hampir 3 kali lipat,” ungkap Nafisah.

Tak hanya itu, Tokopedia juga terus berinovasi untuk membantu pengembangan UMKM lokal lewat sederet inovasi self-service experience di Seller Dashboard Tokopedia. Misalnya, penjual bisa menggunakan fitur ‘Wawasan’ untuk mendapatkan data komprehensif, seperti jenis produk atau kata kunci yang sedang paling banyak dicari pembeli di Tokopedia berdasarkan wilayah dan kategori, guna memaksimalkan peluang bisnis.

Ada pula fitur ‘Penamaan Produk dan Kategori’, didukung oleh machine learning, untuk memberikan smart recommendation bagi penjual terkait penamaan produk dan kategorisasi paling relevan. Fitur ‘Buy More, Save More’, yang memungkinkan penjual memberikan diskon untuk pembelian produk dalam jumlah yang lebih banyak kepada pembeli (contohnya promo ‘beli 2 diskon 15%’ atau ‘beli 3 diskon 20%’) atau hadiah pembelian.

“Upaya yang dilakukan Tokopedia itu sejalan dengan salah satu komitmen ESG GoTo Tiga Nol (Three Zeroes), yaitu Nol Hambatan (Zero Barriers), yang bertujuan untuk membantu masyarakat menciptakan peluang tanpa hambatan lewat ekosistem GoTo, termasuk Tokopedia,” pungkas Nafisah.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version