youngster.id - Data Euromonitor mencatat bahwa terdapat 3,61 juta retail di Indonesia pada 2021. Angka tersebut mencakup ekosistem bisnis warung, yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Menurut survei internal Warung Pintar, 9 dari 10 masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hariannya di warung. Hal tersebut menghasilkan nilai penjualan ritel tradisional yang mencapai lebih Rp 6 triliun setiap harinya.
Di balik potensi warung yang sangat besar, terdapat banyak tantangan yang masih dihadapi oleh pemilik warung. Kegiatan menyetok barang dagangan yang mayoritas produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menjadi hal penting karena lebih dari 90% penjualan warung berasal dari penjualan barang fisik. Hal inilah mengapa warung sebagai usaha mikro menjadi sangat sulit untuk berkembang.
Co-Founder Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro mengatakan, tantangan tersebut sebagai peluang yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pemimpin pasar FMCG. Hal ini mendorong Warung Pintar hadir sebagai jembatan bagi warung dan pemimpin pasar FMCG agar dapat saling terhubung melalui alur distribusi yang lebih transparan.
“Untuk itu, Warung Pintar menyediakan rantai pasok distribusi yang mengintegrasikan teknologi dalam alur distribusi, operasional, sampai optimalisasi potensi usaha. Pada akhirnya, kami mengoptimalisasi peran dan kolaborasi para aktor yang terlibat dalam rantai pasok ritel tradisional,” kata Agung dalam keterangan pers, Rabu (11/1/2023).
Menurut dia, bagi pemilik warung mikro, berbelanja semakin mudah dengan memanfaatkan aplikasi kulakan warung dengan berbagai pilihan pemasok baik dari pemilik merek besar atau principal hingga Grosir Pintar. Sistem belanja ini dapat menyesuaikan kebutuhan warung baik dari jenis barang, jumlah kulakan, aksesibilitas jalan, lama pengiriman, dan fleksibilitas pembayaran.
“Di sisi lain, dengan sistem belanja online lewat aplikasi, warung tidak memerlukan usaha, waktu, dan biaya lebih untuk aktivitas kulakan,” ujarnya.
Menurut Agung, bagi brand, principal, serta distributor, mereka dapat terhubung dengan warung dan grosir secara langsung lewat Distributor Pintar untuk menjadi pemasok langsung bagi warung sampai monitoring performa penjualan, pergerakan barang dan harga, dan performa kompetitor. Transparansi data juga dapat dengan mudah didorong sebagai bahan strategi bisnis ke depan.
Dalam misinya untuk mendongkrak pertumbuhan warung-warung di Indonesia, Warung Pintar bermisi memperluas jaringan mitra FMCG. Selama enam bulan ke belakang, Warung Pintar sudah menjalankan kemitraan strategis dengan PT ABC President Indonesia untuk meningkatkan penetrasi produk di sektor akar rumput.
Head of Sales PT ABC President Indonesia Andri Adhiwiryawan mengatakan, selama kemitraan ini berlangsung, pihaknya merasa terbantu dengan solusi strategis yang diberikan oleh Warung Pintar.
“Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak warung dan meningkatkan penetrasi produk serta performa penjualan,” katanya.
Selain itu, Warung Pintar memberikan added value bagi PT ABC President Indonesia melalui strategi product focus yang dapat menargetkan peningkatan penjualan pada produk-produk yang ingin difokuskan.
Terhitung sejak Juli hingga September 2022, jumlah warung yang membeli produk dari PT ABC President Indonesia turut mengalami kenaikan sebesar 90%. Peningkatan ini juga berimbas pada market share produk minuman kemasan dan mie instan milik PT ABC President Indonesia, dimana pertumbuhannya tercatat mencapai hingga 61%.
“Kedepannya kami akan menjalin lebih banyak kemitraan dengan pemimpin industri FMCG untuk memastikan stok yang serba ada dengan harga yang lebih pasti. Kami juga akan terus memperbaharui aplikasi Warung Pintar agar tetap relevan dengan kebutuhan juragan seiring berjalannya waktu. Seluruh upaya kami kerahkan untuk memberdayakan warung agar bisa terus berkembang di tengah segala kondisi ekonomi,” tutup Agung.
STEVY WIDIA
Discussion about this post