Metaverse Jadi Ekonomi Baru, Perputaran Uang Bisa Capai US$ 3 Triliun

Metaverse

Logo Metaverse. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Metaverse dinilai mampu menjadi ekonomi baru dengan perputaran uang hingga US$ 3 triliun dalam 10 tahun mendatang. Asia akan menjadi bagian dari perputaran ekonomi baru tersebut.

“Angka tersebut berdasarkan riset. Angkanya sangat besar atau setara dengan 2,8% dari gross domestic products (GDP) dunia,” jelas Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 dengan tema ‘Metaverse as The Next Big Things of Economy‘, baru-baru ini.

Ia menambahkan, negara di Asia akan menjadi bagian dari perputaran ekonomi baru sejalan dengan adopsi teknologi yang lebih besar ketimbang negara lainya, khususnya melalui mobile yang 74% dibandingkan dengan dunia saat ini yakni 64%. Selain itu, adopsi media sosial di negara Asia tercatat 72%, lebih besar ketimbang dunia yang sebesar 58%.

“Nilai metaverse di Asia berpotensi hingga US$ 1 triliun. Berdasarkan posisi Asia Tenggara yang berada di front and center dari transformasi,” ujarnya.

Dengan demikian, adanya metaverse akan memberikan banyak peluang baru yang bisa dieksplor, termasuk Indonesia sendiri. Peluang pekerjaan baru pada dunia nyata juga dipastikan bisa hadir dalam dunia metaverse ini.

Metaverse juga mampu menjadi tempat yang cocok untuk berinvestasi seperti halnya saham dan aset instrumen lainya. Dalam metaverse, para user dapat berinvestasi dengan membeli sejumlah lahan secara digital yang harganya bisa naik dalam jangka panjang.

Namun, ada yang perlu diperhatikan para investor. Cermati terlebih dahulu fundamental dan konsep investasinya jangan sampai terkena FOMO alias fear of missing out atau sekadar ikut-ikutan saja agar tidak merugi.

Pieter menekankan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar semua rencana ini dapat berjalan dengan lancar terutama di Indonesia. Berbeda dengan ekonomi fisik, kecepatan koneksi internet menjadi hal yang perlu diperhatikan pemerintah terkait metaverse.

“Solusinya yakni membangun jaringan bawah laut karena juga akan memberikan dampak positif pada para pengguna internet di Indonesia,” kata dia.

Adapun untuk memperkenalkan metaverse di Indonesia, Meta Indonesia telah menyiapkan beberapa cara di antaranya melakukan pengembangan perangkat augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) serta menggaet konten kreator untuk membuat program di metaverse.

“Selain itu bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia untuk mengenalkan mengenai metaverse hingga turut aktif berinvestasi untuk pengembangan infrastruktur internet,” ujar dia.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version