Minggu, 28 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Mitra Amartha UMKM Perempuan Meningkat 200%

12 Desember 2018
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
Andi Taufan

Andi Taufan, Founder & CEO PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) (Foto: dok.youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pertumbuhan nilai transaksi pasar fintech Indonesia yang diprediksi mencapai 16,3% per tahun, membuat nilai transaksi tahun ini mencapai kisaran angka US$22,34 juta (Rp324 miliar). Hal tersebut menggambarkan potensi pasar fintech Indonesia.

Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, kehadiran fintech, utamanya P2P lending juga mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan kesuksesan fintech P2P lending ini meningkatkan inklusi keuangan dengan membantu permodalan UMKM.

“Sejak pertama berdiri, kami berkomitmen untuk menghubungkan para pengusaha mikro unbanked, dengan para investor yang ingin berpartisipasi di sektor pendanaan yang lebih menguntungkan dan tentunya bernilai sosial. Uniknya, seluruh pengusaha mikro atau mitra Amartha adalah perempuan,” tutur Andi dalam keterangannya, Rabu (12/12/2018) di Jakarta.

Menurut Andi, Amartha berfokus menyalurkan dana kepada para pengusaha perempuan karena sekitar 51% usaha kecil dan 34% usaha menengah di Indonesia dimiliki dan dioperasikan oleh perempuan. Mereka ingin melibatkan perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.

Baca juga :   UMKM Jadi Isu Penting di APEC

Dia mengakui, dalam satu tahun terakhir ini terjadi peningkatan pada jumlah mitra Amartha, pun total pengaluran dana. Lebih dari 152.000 pelaku usaha mikro perempuan menjadi mitra Amartha, padahal pada 2017 hanya berjumlah 70.000.

“Sementara, untuk total dana yang didistribusikan lebih dari Rp635 miliar, 200% meningkat dari 2017 yang hanya sebesar Rp200 miliar,” tambah Andi lagi.

Selain itu, pada 2018 ini Amartha terpilih sebagai pemenang dalam InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators yang diinisiasi Pemerintah Australia dan penghargaan dari UN Capital Development Fund (UNCDF) sebagai startup fintech yang inovatif dalam mengatasi kesenjangan inklusi keuangan dan meningkatkan partisipasi perempuan di ekonomi.

Founding Member Indonesia MicroFinance Expert Association (IMFEA) Dewi Meisari Haryanti pun menambahkan, UMKM, terutama yang mikro, memilki potensi untuk bertahan di pasar, tetapi stagnan. Penyebabnya, antara lain sulitnya akses modal untuk mengembangkan usaha, pola transaksi kecil dan berputar cepat, sehingga akumulasi laba sulit terjadi. Modal eksternal pun menjadi alternatif untuk mendorong penambahan alat usaha atau pun biaya operasional.

Baca juga :   Kontribusi Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai US$4.531 Triliun

“Ketiadaan agunan yang cukup dan track record berupa catatan pendapatan usaha membuat usaha mikro dipandang berisiko tinggi oleh perbankan, akhirnya penambahan kredit UMKM perbankan berjalan lambat, walaupun sudah didorong oleh kebijakan. Peraturan OJK yang mewajibkan seperti minimum portofolio pinjaman perbankan 20% untuk UMKM belum berjalan efektif. Kondisi ini memberi ruang untuk inovasi, fintech P2P lending salah satunya yang memiliki potensi besar untuk menghadirkan inklusi keuangan,” jelas Dewi.

Kemudahan prosedur peminjaman melalui fintech meningkatkan akun borrower hampir 600% sejak Januari hingga September 2018, menurut data OJK. Bentuk agunan dalam fintech tak harus berupa fisik, dapat diubah menjadi sistem tanggung renteng, adanya pembina atau koperasi sebagai penjamin, dan rekam jejak borrower yang tersimpam baik di sistem. Biaya jasa pinjaman lewat P2P lending juga lebih murah bagi UMKM karena pola operasional yang semi-otomatis, sekaligus menawarkan imbal hasil lebih tinggi bagi investor atau lender dibanding deposito.

Baca juga :   Pestapora 2025 Hadirkan Konsep Pesta Rakyat dan Kolaborasi Unik Antar Musisi

Dewi kembali menjelaskan, “P2P lending juga membuat investor bisa memilih sendiri pelaku usaha yang ingin dibantu, tidak seperti deposito perbankan. Saat ini, fintech P2P lending sudah ada yang terdaftar dan diawasi OJK, jadi investor tidak perlu ragu lagi untuk ikut berpartisipasi membantu pendanaan bagi UMKM, sehingga dapat membantu menghadirkan sistem keuangan yang lebih inklusif, yang tentunya juga menguntungkan.

STEVY WIDIA

Tags: Amarthafinancial technology (Fintech)usaha mikro kecil dan menegah (UMKM)
Previous Post

Kepercayaan Atas Pembayaran Digital dan Nontunai Tinggi di Indonesia

Next Post

Pengguna Laptop Prioritaskan Kinerja dan Konten

Related Posts

Amartha - Andi Taufan
Headline

Industri Fintech Turut Dorong Pertumbuhan UMKM di Indonesia

24 Desember 2025
0
pendanaan Fintech
News

Fintech Asal Korea Selatan Dozn Ekspansi ke Indonesia

9 Desember 2025
0
Ratu Máxima Zorreguieta Dorong Solusi Keuangan Yang Relevan Bagi Masyarakat Indonesia
Headline

Ratu Máxima Zorreguieta Dorong Solusi Keuangan Yang Relevan Bagi Masyarakat Indonesia

1 Desember 2025
0
Load More
Next Post
Pengguna Laptop Prioritaskan Kinerja dan Konten

Pengguna Laptop Prioritaskan Kinerja dan Konten

Lintas Operator, Tcash Targetkan Gaet 40 Juta Pengguna

TCash Mendukung Ujicoba Penyaluran Pembiayaan Kredit UMi

Fintech

LBH Catat 14 Dugaan Pelanggaran Fintech

Discussion about this post

Recent Updates

Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version