Modal Ventura AS, Kucurkan Dana Rp 200 M untuk Startup Indonesia

Hari Santosa Sungkari, Deputi bidang Infrastruktur Bekraf (kedua dari kanan) bersama tim VC Parkpine Capital. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Perkembangan startup di Indonesia menarik perhatian perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat. Yang terbaru VC Parkpine Capital menyatakan akan mengucurkan dana sebesar US$ 15 juta (lebih dari Rp 200 miliar) untuk investasi perdana ke startup Indonesia.

“Kami sudah memberikan komitmen untuk penggalang dana putaran pertama [secara total] sebesar US$ 150 juta. Sekitar US$ 15 juta bakal ke Indonesia dan akan kami lakukan lewat co-investing. Ini investasi pertama kami ke Indonesia,” ucap Ahmed Shabana, Managing Partner Parkpine Capital dalam siaran pers Global Venture Summit 2018.

Menurutnya, Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan dari segi populasi yang didominasi kalangan millennial, penetrasi internet dan smartphone yang tinggi, dan tingginya ketertarikan untuk mencoba teknologi baru. Oleh karenanya, Indonesia dianggap sebagai negara tepat untuk dimasuki Parkpine Capital.

Namun tidak ada kriteria khusus untuk startup yang bakal diincar. Namun Shabana mengungkapkan, startup tersebut diharuskan sudah memiliki penghasilan sendiri dan mau berekspansi ke pasar global.

“Kami terbuka dengan startup segmen apapun dari Indonesia, asalkan mereka sudah memiliki penghasilan dan mau ekspansi ke pasar global seperti Meksiko dan lainnya,” kata Shabana.

Besaran dana yang dikucurkan untuk pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, adalah investasi Seri A. Hal ini cukup berbeda dengan besaran investasi untuk pasar Amerika Serikat yang kebanyakan adalah tahap awal (seed).

Shabana juga mengungkapkan, investasi tersebut diambil dari penggalangan dana putaran pertama yang dimulai perusahaan sejak akhir tahun lalu. Pihaknya menargetkan sebesar US$ 150 juta dapat terkumpul dari berbagai Limited Partner (LP). Proses tersebut awalnya ditargetkan rampung pada April 2018, namun mundur jadi Oktober 2018.

Rencananya tahapannya akan dibagi menjadi dua bagian. Sebanyak US$ 75 juta untuk investasi awal, dan sisanya untuk investasi lanjutan. Untuk investasi awal, sebanyak US$ 15 juta akan dikhususkan untuk Indonesia.

Sebelumnya perusahaan sudah mempelajari pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lewat ajang tahunan Global Venture Summit (GVS) yang sudah digelar di Indonesia sejak tahun lalu. Pertama kali ajang ini diadakan di Bali, kemudian untuk tahun ini di Jakarta.

GVS adalah salah satu portofolio Parkpine Capital yang dikhususkan untuk mempelajari ekosistem di suatu negara sekaligus mencari mitra bisnis dan calon startup yang akan disasar. Selain di Indonesia, GVS juga diadakan di Meksiko, Los Angeles, dan Dubai.

“Rencananya tahun depan kami akan adakan kembali GVS di Bali, pada Maret sebelum pemilihan umum dilakukan. Nanti skalanya akan lebih besar dari sebelumnya dengan target pengunjung yang lebih banyak,” tutupnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version