youngster.id - Hasil riset Google dan Temasek memprediksi nilai ekonomoi digital di wilayah Asia Tenggara akan mencapai US$240 miliar pada 2025 mendatang. Indonesia bahkan akan meraih pasar ekonomi digital US100 miliar pada kurun waktu itu.
Dalam laporan bertajuk ‘e-Conomy SEA 2018’, Indonesia disebut yang paling tinggi pertumbuhannya. Dalam proyeksi jumlah ekonomi digital pada 2025, Indonesia mengalahkan Thailand dan Vietnam yang masing-masing diprediksi meraup US$43 miliar dan US$33 miliar. Pertumbuhan nilai yang dialami Indonesia dan Vietnam ini naik hingga tiga kali lipat sejak 2015.
Semua nilai tersebut paling banyak berasal dari sektor e-commerce sebesar US$53 miliar. Di bawahnya ada sektor travel online dengan nilai US$25 miliar, sektor transportasi panggilan dengan nilai US$14 miliar, dan sektor media online, seperti layanan streaming musik dan video, dengan nilai US8 miliar.
Pada 2016 lalu, Google dan Temasek memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara akan tembus US$200 miliar di 2025. Proyeksi tersebut meleset dan lebih kecil dibandingkan riset terbarunya ini, yang memperkirakan nilainya US$240 miliar.
Kenaikan nilai prediksi ini diakibatkan pertumbuhan penetrasi internet yang cepat dan banyak masyarakat Asia Tenggara menggunakan smartphone untuk kebutuhan sehari-hari.
STEVY WIDIA
Discussion about this post