youngster.id - Jajanan yang menggunakan bahan dasar pisang, tentunya sangat mudah ditemukan di kota kembang Bandung. Salah satunya, pisang coklat yang dipanggang dan dibalur keju dan coklat. Rasa yang manis tentu akan menggugah lidah semua orang yang menikmatinya. Salah satunya Pisang Coklat milik Nurdin Samsudin. Bisnis jajanan dengan brand Laksana Jaya ini merupakan pengembangan dari usaha orang tuanya.
“Saya pertama mendirikan usaha pisang coklat dengan nama brand Laksana Jaya sejak tahun 2002. Awalnya, sejak tahun 1992 memang sudah ada tapi orang tua yang menjalankan usaha ini di Cikapundung, Bandung. Dan sejak 2002 itu, saya melanjutkan usaha ini ke daerah Pasir Kaliki. Saya sendiri yang menjalankan, karena orang tua saya sudah balik kampung di Garut,“ kata Nurdin saat ditemui di acara Pucuk Coolinary Festival di Lapangan Pussenif Bandung Jawa Barat Minggu (28/10/2018).
Nurdin bersyukur, usaha yang ditekuni dengan sungguh-sungguh membawa berkah baginya. Tak hanya materi yang didapat saat ini, bahkan 3 unit usaha yang sama telah di tangannya.
“Alhamdulillah dari 2002 itu usaha saya masih ada dan sekarang jumlah nya sudah ada 3 unit usaha yang sama, yang pertama di Jalan Pasir Kaliki no.64, kedua ada di Pasar Cisangkui dan ketiga lokasinya ada di Jandak Jena,“ ucapnya.
Laksana Jaya Pisang Coklat menawarkan berbagai varian rasa. Harganya dimulai dari yang paling murah mulai dari harga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per porsi. Dengan harga tersebut pembeli bisa memilih berbagai varian yang disuguhkan jajanan khas dari Laksana Cau (pisang, arti dalam Bahasa Sunda, red).
“Untuk harga pasti sangat terjangkau tentunya dan relatif murah. Selain itu, kami juga menawarkan berbagai varian dari jajanan olahan pisang ini sesuai selera konsumen. Di antaranya pisang gula, pisang coklat, pisang keju coklat,“ terang Nurdin.
Dijelaskan Nurdin, selain kualitas yang menjadi hal utama yang ditawarkan produknya. Produk pisang coklat Laksana Jaya telah menggunakan pisang tanduk, jika sebelumnya yang digunakan sang ayah menjual pisang produk ini dengan menggunakan pisang nangka. Tak ketinggalan, kata dia, resep menjadi hal penting dan penentu produknya bisa disukai banyak orang.
Pisang coklat yang ada di Laksana Jaya ini ukurannya sangat besar karena menggunakan pisang tanduk, jadi tidak aneh kalau pisang coklat Laksana akhirnya banyak diburu orang.
“Saya selalu menjaga kualitas. Yang jelas, resep jadi utama dan saya nggak mau asal-asalan. Dulu sebelumnya produk Lasana Jaya ini menggunakan pisang nangka. Cuma dari situ, banyak bilang kalau jenis pisang nangka masih terasa sedikit ada rasa asemnya dan banyak orang yang komplain. Mereka bilang banyak asemnya. Makanya sejak saya mulai di 2002 itu, akhirnya saya menggantinya dengan pisang tanduk,“ paparnya.
Terkait persaingan usaha, Nurdin mengaku tak terlalu khawatir dengan adanya kompetitor yang sama. Ia menyikapi persaingan itu sebagai hal yang wajar.
“Ya, pastinya senang sekali, dengan modal awal sebesar Rp 1 juta, untuk beli gerobak dan bahan termasuk alat, saat ini saya bisa mendapatkan omset sebesar Rp 8 juta lebih setiap bulan. Alhamdulillah sekali kalau usaha saya ini masih bisa tetap ada,“ ucapnya.
Kini dia telah memiliki tiga gerai usaha dan mempekerjakan 4 orang karyawan. Nurdin mengatakan, ingin melebarkan sayap usahanya agar semakin besar. Ia juga berencana mendirikan usaha yang sama di seputaran kota Bandung, Jawa Barat.
“Ada rencana pengembangan lain, saya juga berencana mau buka usaha yang sama di daerah Geger Kalong Bandung, dan di Jalan Pahlawan. Semua masih dalam proses. Jadi doakan saja semoga cepat terwujud,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR