youngster.id - SIRCLO mengembangkan strategi Multi Origin Go-To-Market agar pemilik ritel mampu mengoptimalkan proses operasional, mulai dari pemanfaatan inventori, sinergi dengan mitra, titik-titik distribusi melalui jaringan toko dan/atau distributor, hingga logistik. Alhasil, mereka dapat mengalami pertumbuhan penjualan dan konsumen di luar Jabodetabek sebagai pusat ekonomi nasional pun menikmati biaya ongkos kirim yang lebih murah.
Pengembangan strategi Multi Origin Go-To-Market ini seiring dengan pesatnya pertumbuhan pasar online, permintaan konsumen di luar Jabodetabek untuk kemudahan berbelanja kapan saja dan di mana saja terus meningkat secara signifikan. Hal ini mendorong perusahaan ritel untuk membangun strategi inovatif agar dapat mengakomodir pengalaman belanja yang memuaskan, serta proses dan biaya operasional bisnis yang efisien.
Danang Cahyono, Chief Operating Officer SIRCLO, menjelaskan, ada tiga tantangan utama dalam mendorong pertumbuhan e-commerce di luar Jawa: inventori, logistik, dan tingginya ongkos kirim. Solusi yang dapat ditawarkan adalah memanfaatkan jangkauan distributor yang telah dimiliki oleh perusahaan retail.
Menurutnya, teknologi SIRCLO mengintegrasikan Order Management System (OMS) untuk pembelian online dengan Warehouse Management System (WMS) atau infrastruktur offline retail.
“Dengan informasi terpusat dalam satu sistem, barang dapat dikirim dari titik distribusi terdekat, sehingga ongkos kirim tidak mendekati harga produk,” ucap Danang, Kamis (31/10/2024).
Lembaga riset e-commerce dari Jerman, ECDB, menyebut Indonesia sebagai negara dengan proyeksi pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia pada 2024 dengan tingkat pertumbuhannya yang menyentuh 30,5% dibandingkan pertumbuhan rerata global sebesar 10,4%. Pertumbuhan ini turut didukung oleh penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5%. Di sisi lain, peluang pasar baru dari generasi Z dan Alpha yang terkoneksi erat dengan internet, juga menjadi perhatian khusus. Mark McCrindle, seorang peneliti sosial yang menciptakan istilah ‘Generasi Alpha’, mengatakan bahwa pengaruh mereka jauh melebihi ukuran generasinya dengan jejak ekonomi (economy footprint) senilai $5,46 triliun secara global pada tahun 2029.
Namun, di tengah optimisme pertumbuhan e-commerce yang tinggi, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan utama, yaitu aspek logistik yang berpengaruh pada biaya kirim dan permintaan konsumen dari luar pulau Jawa. Tidak hanya karena kondisi geografis Indonesia dan inventori e-commerce yang mayoritas terpusat di Jabodetabek, namun juga disebabkan oleh kurangnya efisiensi dari proses pengangkutan barang sehingga biaya operasional meningkat dua kali lipat. Kendala ini tercermin pada data tahun 2023, di mana sebesar 83,8% konsumen di Pulau Jawa masih mendominasi total transaksi e-commerce di Tanah Air, sehingga pertumbuhan penjualan di daerah lain perlu didorong.
Dijelaskan Danang, SIRCLO mengusung inovasi Multi Origin Go-To-Market Strategy guna mengurangi kebutuhan area penyimpanan yang masif dan risiko stok mati dari suplai barang yang surplus; serta, pendekatan Omnichannel yang mengintegrasikan instrumen penjualan online dan offline agar memberikan pengalaman belanja yang mulus. Konsep ini memastikan konsumen menerima barang dari titik distribusi terdekat yang telah tersebar dari berbagai daerah sembari mendukung efisiensi kebutuhan operasional usaha.
Solusi ini turut membawa berbagai manfaat lainnya bagi seluruh pihak yang terlibat. Pertama, distributor yang tersebar di seluruh Indonesia dapat mendapatkan aliran pendapatan baru dari kanal penjualan online. Kedua, perusahaan retail dapat memenuhi pesanan dari penciptaan pasar yang telah dibangun. Ketiga, konsumen di luar pulau Jawa lebih puas berkat pengiriman yang lebih cepat dan ongkir yang lebih hemat. Sebagai contoh, Unilever Food Solutions bekerjasama dengan SIRCLO untuk menerapkan teknologi ini di Semarang dan Medan dan sukses mencapai pertumbuhan pesanan dari tahun-ke-tahun sebesar 4 kali lipat pada kuartal pertama 2024, serta peningkatan kontribusi penjualan di luar Jabodetabek hingga lebih dari 20% pada periode tersebut.
“Kami ingin mendorong pertumbuhan penjualan retail dengan menciptakan teknologi yang menghubungkan antara sektor penjualan offline dan e-commerce. Langkah ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi perusahaan retail dan konsumen, tetapi juga akan membantu pergerakan ekonomi di berbagai daerah. SIRCLO bertekad menjadi pionir dalam mengubah lanskap e-commerce Indonesia dan menciptakan dampak yang positif bagi masyarakat,” tutup Danang.
Melalui keuntungan tersebut, SIRCLO dan Mustika Ratu mengumumkan kerjasamanya untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang lebih signifikan.
“Kami menyadari bahwa tingginya ongkos kirim dan lamanya waktu pengiriman ke luar pulau menjadi kendala signifikan bagi industri retail. Mustika Ratu bermitra strategis dengan SIRCLO dalam menerapkan Multi Origin Go To Market Strategy. Inisiatif ini tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperluas jangkauan pasar online kami. Harapannya, kami dapat menghadirkan pengalaman belanja yang seamless bagi konsumen, sekaligus mendongkrak penjualan mitra di berbagai wilayah,” kata Bingar Egidius Situmorang, President Director Mustika Ratu.
STEVY WIDIA