youngster.id - Sepanjang tahun 2020, ekonomi digital Indonesia melesat sebesar 10%. Sementara, terhitung pada bulan Juni 2021, sebanyak lebih dari 12 juta UMKM telah go digital. Di sini, startup memegang peran penting sebagai akselerator digitalisasi di kalangan UMKM yang notabene masih menjalankan praktik-praktik bisnis tradisional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, ekonomi digital saat ini adalah home of the creative economy . Terdapat 20 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di ekonomi kreatif.
“Untuk itu, pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen dalam turut andil meningkatkan ekosistem startup Indonesia,” kata Sandiaga dalam jumpa pers yang digelar AWS Indonesia, Selasa (7/9/2021).
Menurut Sandiaga, Kemenparekraf mendukung ekosistem startup Indonesia lewat berbagai program tepat manfaat seperti Baparekraf for Startup (BEKUP), mempertemukan komunitas penggiat teknologi di Baparekraf Developers’ Day, menyediakan wadah untuk pelatihan talenta digital, inkubasi, serta onboarding, menyelenggarakan Baparekraf Game Prime 2021.
Menurut Sandiaga, peran strategis tidak hanya dimainkan oleh pemerintah, tetapi juga pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya seperti komunitas, media, dan lembaga pendidikan. Komputasi awan atau cloud computing disebut sebagai salah satu penggeraknya.
“Pemanfaatan teknologi cloud adalah sebuah tren yang akan terus berlangsung, dan saya percaya bahwa di masa depan, setiap data, operasional, dan beban kerja akan dikelola di cloud. AWS memainkan peran penting sebagai penyedia infrastruktur dan juga layanan berbasis cloud,” ujarnya.
Kebutuhan cloud disebut akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan data ataupun layanan web. Di sinilah peran dari ekonomi digital sebagai enabler kemajuan negeri, terbukanya peluang usaha dan peluang kerja.
Gunawan Susanto, Country Leader Indonesia AWS mengatakan, selama lebih dari 15 tahun, AWS telah mendukung startup-startup lintas industri dalam misinya untuk memecahkan berbagai permasalahan.
“Di Indonesia khususnya, AWS sangat bangga karena dengan mendukung startup lokal, kami secara tidak langsung juga turut menyumbangkan solusi-solusi kami bagi negeri, terutama para pelaku UMKM yang harus dimampukan berinovasi dengan teknologi. Bersama, kita akan mengawal visi Indonesia Emas 2045,” katanya.
Gunawan menyebut, perusahaannya menyediakan berbagai solusi berbasis teknologi bagi pelaku UMKM. Di antara solusi tersebut yaitu AWS Activate Console yang menyediakan rekomendasi pelatihan teknis, pertumbuhan bisnis hingga bagaimana penggunaan layanan AWS yang tepat. Layanan ini juga akan membantu startup atau klien untuk mengoptimalisasikan biaya perusahaan. Startup yang memanfaatkan komputasi awan AWS diantaranya SiCepat, Mamikos, Kredivo, dan Halodoc.
STEVY WIDIA
Discussion about this post