youngster.id - Pemerintah Indonesia kerap mengupayakan berbagai dukungan untuk memulihkan sekaligus memperkuat pertahanan ekonomi nasional. Salah satu bentuknya adalah mendorong pertumbuhan industri bisnis di Indonesia, baik untuk bisnis UMKM hingga korporasi yang memiliki peranan penting pada pendapatan nasional.
Seperti pada industri e-commerce yang menjanjikan dengan nilai transaksi lebih dari Rp700 triliun di Indonesia, dan diprediksi akan terus meningkat. Di samping itu terdapat industri logistik dan ritel yang juga tumbuh hingga 20% terutama pada momen Natal dan tahun baru 2023 ini.
Pertumbuhan ini tentunya memerlukan sebuah sistem pendukung yang dapat membantu mereka terus berkembang, salah satunya berupa dukungan layanan teknologi finansial digital yang dapat membantu mereka menjangkau lebih banyak konsumen, mengatur, sekaligus memantau proses perputaran transaksinya.
Hal itu yang turut menjadi perhatian bagi OY! Indonesia untuk mendedikasikan keahliannya dalam menghadirkan layanan teknologi finansial untuk transaksi tunai dan non-tunai yang terintegrasi.
Jesayas Ferdinandus, CEO dari OY! Indonesia mengatakan, selaras dengan rencana pemerintah untuk mendorong pemulihan dunia usaha pada 2023, OY! Indonesia siap mendukung penuh program pemerintah melalui layanan teknologi finansial yang mudah diakses secara lengkap bagi para pelaku bisnis pada produk-produk unggulan OY! Bisnis. Antara lain layanan kirim uang (Multitransfer, API Kirim Uang, API Pembayaran Tagihan, Kirim Refund), layanan terima uang (Link Pembayaran, API E-Wallet, Virtual Account), serta Manajemen Tunai dan Kelola Pengeluaran.
Selain itu, keseriusan OY! Indonesia dalam menawarkan layanan fintek ini dengan menunjuk Ronald Waas, Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016, sebagai dewan komisaris yang baru sejak November 2022.
“Kami menyambut dengan antusias atas bergabungnya Bapak Ronald Waas dalam keluarga besar OY! Indonesia. Dengan pengalaman luas dan keahlian kuat pada pembangunan infrastruktur keuangan, kami percaya bahwa Bapak Ronald dapat bersinergi untuk semakin meningkatkan performa OY! Indonesia dalam berkontribusi pada pergerakan ekonomi nasional. Untuk itu, OY! Indonesia siap memenuhi dan mendukung kebutuhan transaksi masyarakat sebagai money movement untuk menjembatani proses finansial, secara tunai dan non-tunai, untuk segala kebutuhan individu sehari-hari maupun keperluan bisnis dari berbagai institusi, mulai dari berbagai bank umum, bank digital, P2P Lending, e-money, dan perusahaan fintech lainnya,” ujar Jesayas, dalam keterangannya Kamis (16/12/2022).
Menjadi bagian dari OY! Indonesia, Ronald Waas akan turut serta mendedikaskan pengalaman dan pengetahuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ronald merupakan sosok yang sudah tidak diragukan lagi namanya terutama di bidang sistem pembayaran tunai maupun non tunai di Indonesia. Dengan berbekal latar belakang pendidikan antara lain dalam bidang Economic Policy Management dari Columbia University, Ronald ditunjuk sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016 silam.
Hingga saat ini, Ronald masih dipercaya menjadi komisaris di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kredit Biro Indonesia Jaya, dan PT Berdikari Manajemen Investasi.
“Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat menjadi bagian dari OY! Indonesia yang merupakan perusahaan teknologi finansial persembahan anak bangsa yang didedikasikan bagi masyarakat dan khususnya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi nasional. Saya berharap dapat terus berkontribusi secara positif bagi ekonomi Indonesia bersama dengan seluruh jajaran dan karyawan OY! Indonesia yang berkomitmen untuk memberikan layanan teknologi finansial terbaik bagi Indonesia,” ujar Ronald.
Menurut Ronald, penting adanya kesadaran bagi seluruh pelaku bisnis untuk memanfaatkan teknologi dalam membantu merealisasikan pertumbuhan ekonomi hingga 5,3% di tahun 2023.
Prakiraan situasi ekonomi global yang semakin menantang harus menjadi motivasi bagi pelaku bisnis untuk terus bertahan, bertumbuh positif dan menjadi pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan perubahan situasi.
“Di era digitalisasi saat ini, penggunaan teknologi merupakan jawaban tepat untuk melancarkan segala proses bisnis, baik secara perniagaan maupun transaksi finansial yang semakin mempercepat perputaran pendapatan bisnis. Di tahun 2023 ini sudah saatnya mulai mengoptimalkan implementasi teknologi pada setiap proses dan transaksi bisnis untuk mengimbangi perubahan pola belanja dan konsumsi konsumen sekaligus bertahan pada situasi ekonomi di masa depan, salah satunya dengan memaksimalkan teknologi keuangan dengan layanan yang terintegrasi,” pungkas Ronald.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post