youngster.id - Untuk mengakomodir kebutuhan investor pemula dan berpengalaman, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia Reku melakukan rebranding dengan meluncurkan sejumlah fitur terbaru.
Jika semula layanan Reku (sebelumnya bernama Rekeningku) terbatas sebagai platform jual-beli aset kripto, kini Reku melengkapi platform mereka dengan fitur Staking, dan menyediakan dua mode (Pro dan Lightning) yang dapat digunakan para investor untuk menavigasi aset mereka dengan mudah dalam satu aplikasi.
Robby, CCO dan Co-Founder Reku mengatakan, potensi pasar kripto yang menunjukkan sinyal positif merupakan alasan kuat yang mendorong inovasi Reku.
Berdasarkan data laporan pasar kripto yang dianalisis dan disusun oleh Reku pada 2023, indikator-indikator penting yang menunjukkan tren positif pasar kripto diiringi dengan berkembangnya investasi khususnya dari investor institusi untuk mengembangkan aplikasi atau teknologi baru di berbagai sektor.
Bahkan, proyek Blockchain telah menjalin kerja sama strategis dengan institusi-institusi ternama dengan jutaan pengguna. Capaian-capaian tersebut terjadi ketika pasar berada pada fase bearish dan harga Bitcoin terkoreksi lebih dari 50% dari titik tertingginya. Terlepas dari kapitalisasi pasar yang saat ini masih turun, sektor-sektor potensial seperti DeFi misalnya, telah membukukan peningkatan jumlah pengguna aktif lebih dari 20% serta peningkatan jumlah transaksi sebesar lebih dari 55% secara Year-on-Year pada 21 Februari 2023, menurut hasil penelitian Reku.
Berdasarkan analisis data tersebut, keadaan pasar Kripto pun secara fundamental diproyeksi akan lebih baik dan kuat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, dapat berpotensi memicu pertumbuhan aset kripto yang ada menjadi lebih besar lagi.
“Hal ini dapat menjadi kesempatan baik bagi para investor kripto di tahun 2023, terutama jika didukung dengan kemampuan mengatur emosi, mengikuti perkembangan dengan sumber informasi terpercaya, dan pastinya mampu mengatur dan menyesuaikan antara strategi investasi dan kondisi keuangan masing-masing investor,” ujar Robby, Kamis (9/3/2023).
Di dukung oleh investor utama mereka, seperti AC Ventures, Reku menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (BAPPEBTI) dalam pelaksanaan peraturan dan tata tertib dalam hal staking. Tidak seperti produk pendapatan lainnya, staking di Reku terjadi langsung pada Blockchain sehingga lebih transparan. Staking di Reku lebih mudah karena bisa mulai dari di bawah Rp 5.000 dan reward bisa didapatkan setiap hari.
Selain fitur Staking, Reku turut menghadirkan Mode Pro yang dapat membantu para investor untuk menggunakan fitur secara lebih mendalam, dan mengatur harga jual-beli sesuai target atau strategi masing-masing.
Sementara, Mode Lightning dihadirkan untuk membantu investor agar bisa lebih instan dalam melakukan pembelian atau penjualan sebuah koin tanpa perlu memikirkan harga yang harus diajukan. Pada mode ini, desain dengan sengaja dibuat lebih sederhana agar proses menjadi lebih mudah dan efisien bagi investor. Kedua mode ini dapat digunakan oleh para investor dalam satu aplikasi yang sama melalui Reku.
Didirikan lebih dari lima tahun yang lalu, Reku merupakan salah satu pionir perusahaan Kripto di Indonesia dengan sekitar 500 ribu pengguna hingga saat ini. Sebelumnya, Reku telah memperoleh pendanaan seri A senilai US$11 juta yang dipimpin oleh AC Ventures, dengan partisipasi dari sejumlah investor terkemuka, termasuk Coinbase Ventrues. (*AMBS)
Discussion about this post