youngster.id - Dalam meningkatkan rasio kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) mengadakan program Patenprener 2022. Program ini akan memfasilitasi wirausaha dalam mengembangkan usahanya melalui kegiatan konsultasi bisnis dan pendampingan.
Deputi Bidang kewirausahaan Kemenkop-UKM, Siti Azizah, mengatakan ditargetkan, 3.700 wirausaha dapat mengikuti program tersebut. Kegiatan ini dilandasi atas aturan Peraturan Presiden (PP) No 2 Tahun 2022 tentang pengembangan kewirausahaan nasional. Nantinya, para wirausaha akan dibagi tiga kategori, yaitu calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan.
“Program ini sebagai penumbuhkembangan pewirausaha nasional dengan harapan terjadi percepatan proses penciptaan wirausaha menuju wirausaha mapan. Karena, setiap tahapan wirausaha ada kebutuhan dan ekosistem yang berbeda,” kata dia dalam keterangan pers Kick-Off Open Call Program Patenpreneur 2022, Kamis (17/2/2022).
Menurut Siti Azizah program ini akan terbagi dalam dua program. Pertama 3.000 peserta akan mengikuti program pendampingan usaha. Kemudian, ada 700 peserta mengikuti program konsultasi bisnis. Dalam hal ini, program pendampingan usaha ialah pembinaan terstruktur selama dua bulan untuk membantu wirausaha guna memulai atau mengembangkan usahanya.
Sementara, konsultasi bisnis ialah program yang bertujuan untuk membantu wirausaha yang sudah berjalan usahanya dalam menyelesaikan suatu masalah yang spesifik, dengan cara difasilitasi sesi konsultasi oleh seorang pakar.
Dalam menyukseskan Program Patenpreneur ini juga akan ditempuh sejumlah tahapan. Dimulai dengan open call atau penjaringan peserta, kemudian pendaftaran sebagai calon peserta program melalui link bit.ly/Patenpreneur.
Selanjutnya, tahap penilaian (assessment) entrepreneur. Kemudian, penyelenggaraan kegiatan inti, yaitu kegiatan Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Usaha. Lalu, tahap evaluasi dan klasifikasi peserta.
“Kami percaya bahwa Patenpreneur 2022 ini dapat melahirkan agent of change di antara generasi muda. Memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, inovatif, memiliki keinginan untuk tumbuh secara berkelanjutan, dan mampu menciptakan lapangan kerja,” pungkas Azizah.
STEVY WIDIA