Pendanaan ke Startup di Indonesia Menurun 36% pada Kuartal Pertama 2024

pendanaan startup

Pendanaan ke Startup Teknologi di Indonesia Anjlok 64% di Paruh Pertama 2024 (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Pada kuartal pertama tahun 2024 startup sektor teknologi di Indonesia memperoleh total pendanaan sebesar US$91,7 juta atau Rp1,45 triliun, turun sebesar 36% dari US$143 juta atau Rp2,26 triliun yang diperoleh pada periode yang sama tahun lalu.

Hal itu terungkap dari laporan perusahaan intelijen pasar Tracxn bertajuk Indonesia Tech Annual Funding Report Q1/2024. Menurut laporan itu, total pendanaan venture capital (VC) ke startup di Indonesia secara kuartalan turun 79% dari US$440 juta yang dikumpulkan pada kuartal keempat tahun 2023 (hingga 15 Desember 2023).

Menurut laporan itu, investasi tahap akhir mencapai US$5,2 juta pada kuartal pertama tahun 2024, turun sebesar 79% dari US$25,3 juta yang dikumpulkan pada periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan pendanaan tahap awal (early-stage) mencapai US$74 juta pada kuartal pertama tahun 2024, namun turun sebesar 30% dari US$106 juta yang dikumpulkan pada periode yang sama tahun lalu.

Namun, pendanaan tahap awal tumbuh 7% menjadi US$12,5 juta pada kuartal pertama tahun 2024 dari US$11,7 juta yang dikumpulkan pada tahun lalu.

“Tidak ada putaranpendanaan seed-stage yang tercatat pada kuartal keempat tahun 2023,” ucap pihak Tracxn, seperti dilansir TN Global Senin (1/4/2024).

Fintech, aplikasi perusahaan dan teknologi real estat dan konstruksi merupakan sektor dengan kinerja terbaik pada kuartal pertama tahun 2024 di sektor teknologi Indonesia.

Startup di segmen fintech memperoleh total pendanaan sebesar US$55 juta pada kuartal pertama tahun 2024. Nilainya naik 65% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$33,3 juta.

Sementara itu, sektor aplikasi perusahaan telah mengumpulkan total US$28,8 juta pada kuartal pertama tahun 2024. Sedangkan startup teknologi real estat dan konstruksi memperoleh pendanaan senilai US$15 juta.

Di antara kota-kota di Indonesia, sejauh ini Jakarta menduduki peringkat teratas dalam hal pendanaan pada tahun 2024. Startup teknologi yang berkantor pusat di Jakarta mengumpulkan US$85,7 juta pada kuartal pertama tahun 2024, diikuti oleh Yogyakarta (US$3,5 juta) dan Bandung (US$2,5 juta).

East Ventures, AC Ventures, Alpha JWC Ventures merupakan investor paling aktif di Indonesia. Sedangkan Antler, BRI Ventures, dan 500 Global menjadi investor teratas dalam putaran tahap awal pada Q1 2024, sementara Peak XV Partners, Shunwei Capital, Openspace Ventures adalah investor paling aktif pada tahap awal.

“Pada kuartal I 2024 hingga saat ini baru terjadi dua kali akuisisi. Selain itu, Topindoku adalah satu-satunya perusahaan yang melakukan IPO pada kuartal ini,” kata Tracxn. (*AMBS)

 

Exit mobile version