youngster.id - Tiktok mencatatkan pendapatan pada kuartal IV 2019 mencapai US$ 50 juta atau sekitar Rp 700 miliar, naik 310% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan aplikasi sosial yang tengah populer ini telah masuk dalam skala materiel.
Belum lama ini diberitakan, Apptopia startup yang melacak pendapatan dan penggunaan aplikasi selurer, menyebut kenaikan pendapatan Tiktok pada kuartal keempat 2019 mencapai US$ 5o juta atau sekitar Rp 700 miliar. Dengan pendapatan kuartal keempat tersebut, pendapatan Tiktok sepanjang tahun lalu berpotensi mencapai ratusan juta dolar.
Sementara itu dilansir TechCrunch, SensorTower, perusahaan bisnis intelijen aplikasi seluler mengatakan, pengeluaran bruto aplikasi TikTok mencapai US$ 87 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun di kuartal keempat 2019. Sementara pendapatan bersih mencapai US$ 62 juta atau sekitar Rp 868 miliar di semua pasar App Store dan Google Play di seluruh dunia, tetapi tidak termasuk Tiongkok.
Adapun Data SensorTower’s Randy Nelson mengatakan bahwa pertumbuhan TikTok pada kuartal IV 2019 mendekati 521%. TikTok adalah aplikasi yang sangat populer di kalangan remaja Amerika Serikat. Sebelumnya, aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2017. Tidak lama setelahnya, TikTok digabung dengan perusahaan Amerika, Musical.ly, yang dibeli ByteDance dengan harga US$1 miliar.
ByteDance adalah salah satu perusahaan teknologi dengan valuasi yang diperkirakan mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1,1 triliun seperti yang dilaporkan TechCrunch pada 2018. Dengan valuasi tersebut, perusahaan dinilai berpeluang melaksanakan penjualan saham perdana ke publik atau IPO pada 2020.
STEVY WIDIA
Discussion about this post