youngster.id - Penyedia jaringan fiber optic backbone Moratelindo dan penyedia layanan internet MyRepublic Indonesia mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger, dengan Moratelindo sebagai entitas yang bertahan dan akan berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk.
Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (induk MyRepublic Indonesia) Krisnan Cahya mengatakan merger ini merupakan langkah strategis untuk mendukung agenda transformasi digital nasional.
“Saya percaya merger ini merupakan langkah untuk mendukung agenda digital Indonesia dalam percepatan dan pemerataan ekosistem digital di tanah air. Melalui penguatan jangkauan jaringan dan peluncuran berkelanjutan, kita bisa mendorong ekosistem digital lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Krisnan, dikutip Jum’at (19/12/2025).
Merger ini menggabungkan kekuatan dua pemain infrastruktur digital dengan portofolio yang saling melengkapi. Hingga September 2025, Moratelindo mengoperasikan lebih dari 57 ribu kilometer jaringan serat optik, enam pusat data berkapasitas 3,3 megawatt, serta melayani lebih dari 16,8 ribu pelanggan enterprise dan 296 ribu pelanggan ritel. Sementara itu, MyRepublic Indonesia memiliki lebih dari 58 ribu kilometer jaringan serat optik dengan lebih dari 8,7 juta homepass dan melayani sekitar 1,52 juta pelanggan ritel.
Direktur Utama dan CEO Moratelindo Jimmy Kadir menyatakan penggabungan ini akan memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem digital nasional.
“Kami melihat merger ini sebagai langkah transformasional yang akan menempatkan entitas baru di garis depan masa depan digital Indonesia. Cakupan jaringan dan kapasitas infrastruktur yang saling melengkapi memungkinkan kami menghadirkan layanan yang lebih stabil, cepat, dan menjangkau wilayah yang lebih luas,” kata Jimmy.
Dari sisi MyRepublic Indonesia, Direktur Utama dan CEO Timotius Max Sulaiman menilai merger ini akan menciptakan efisiensi dan membuka ruang pertumbuhan jangka panjang.
“Penggabungan ini memungkinkan optimalisasi biaya operasional serta menghindari duplikasi belanja modal melalui pemanfaatan aset jaringan backbone hingga last mile, sehingga mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan,” imbuh Timotius.
Setelah merger efektif, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk akan menjadi pemegang saham pengendali tidak langsung atas PT Ekamas Mora Republik Tbk. Proses merger telah mendapat persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris kedua perusahaan dan kini menunggu persetujuan regulator serta pemegang saham. Penyelesaian merger ditargetkan pada semester pertama 2026, dengan Redpeak Advisers bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif. (*AMBS0



















Discussion about this post