youngster.id - Penyedia layanan kesehatan digital yang berbasis di Singapura, WhiteCoat Global, mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan telemedis Good Doctor Indonesia dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
Founder dan CEO WhiteCoat Bryan Koh mengatakan, kesepakatan ini menggabungkan keahlian WhiteCoat dalam bekerja sama dengan perusahaan asuransi dan perusahaan terkemuka di kawasan ini untuk mengembangkan dan menyediakan layanan kesehatan terintegrasi omnichannel di berbagai pasar dengan posisi kuat Good Doctor di sektor kesehatan digital Indonesia.
“Langkah ini tidak hanya memperkuat kehadiran pasar kami di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, namun juga menggarisbawahi komitmen kami untuk memberikan layanan inovatif dan berbasis teknologi serta berupaya meningkatkan akses layanan kesehatan di luar anggota yang diasuransikan ke populasi yang lebih luas. lebih dari 650 juta orang di Asia Tenggara,” kata Bryan, seperti dilansir e27.co, dikutip Senin (14/10/2024).
WhiteCoat adalah penyedia layanan kesehatan dan kebugaran terpadu omnichannel. Sejak diluncurkan pada tahun 2018, WhiteCoat telah mendukung berbagai layanan, termasuk konsultasi jarak jauh dan tatap muka, pemenuhan pengobatan, dan pengujian diagnostik di seluruh layanan kesehatan primer, spesialis, dan gabungan. Dengan fokus pada bidang B2B, WhiteCoat telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan asuransi, korporasi, dan penyedia layanan terkemuka di kawasan ini untuk menyediakan layanan yang mudah diakses, terjangkau, dan berkualitas tinggi bagi penggunanya.
Sejak tahun 2023, WhiteCoat telah menyediakan lebih dari 1,5 juta layanan konsultasi dan pemenuhan pengobatan di Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. Selain itu, WhiteCoat telah mendapatkan jumlah yang tidak diungkapkan dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Raffles Family Office dan diikuti oleh MDI Ventures dan The SoftBank Vision Fund.
Good Doctor merupakan penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi dengan visi ‘Satu Dokter untuk Setiap Keluarga di Indonesia’. Ia bekerja sama dengan Grab untuk menyediakan layanan telemedis terintegrasi yaitu GrabHealth yang didukung oleh Good Doctor untuk memberikan pengguna di Indonesia akses terhadap layanan kesehatan berkualitas.
Sebagai pemain telehealth B2B2C, Good Doctor telah membangun kemitraan dengan lebih dari 130 perusahaan asuransi, 3.500 klien korporat, dan lebih dari delapan administrator pihak ketiga besar (TPAS). Perusahaan tersebut mengklaim basis penggunanya telah berkembang menjadi sekitar 15 juta, dan telah bermitra dengan lebih dari 1.000 dokter dan 4.500 fasilitas kesehatan.
Selain itu, Good Doctor memberikan solusi kesehatan 24×7 melalui fitur Medical Consulting, layanan e-commerce pembelian dan pengiriman obat-obatan dan produk kesehatan, bermitra dengan lebih dari 4.500 apotek, rumah sakit, dan laboratorium kesehatan resmi, serta Artikel Kesehatan, yang menyajikan konten seputar kesehatan, tips, dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.
Startup ini menampung ribuan spesialis medis di lebih dari 26 departemen spesialisasi klinis dengan ribuan dokter umum.
Entitas gabungan ini akan bekerja sama dengan lebih dari 130 perusahaan asuransi dan 7.500 mitra perusahaan untuk melayani lebih dari 6,8 juta jiwa yang diasuransikan. Ini akan menawarkan solusi kesehatan dan kebugaran secara online dan tatap muka di seluruh Asia Tenggara.
“Bersama-sama, kami akan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, memberikan layanan digital dan tatap muka yang komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan unik keluarga Indonesia,” kata CEO Good Doctor, Danu Wicaksana.
Sebelumnya, Good Doctor telah memperoleh investasi sebesar US$10 juta atau sekitar Rp157 miliar dalam putaran pendanaan Sei A, yang dipimpim MDI Ventures dan diikuti Grab sebagai investor lama. (*AMBS)