youngster.id - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui USAID Partnerships for Productivity atau USAID PADU Program menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor swasta dan pusat pelatihan kerja yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah Indonesia. USAID PADU berkomitmen menyediakan dana sebesar US$6,9 juta.
“Pembangunan sumber daya manusia merupakan pilar utama untuk mencapai visi Pemerintah Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Amerika Serikat melalui USAID mendukung Indonesia dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan teknis dan vokasi,” ujar Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen, dikutip Senin (5/2/2024).
Bagian penting dari USAID PADU adalah AWS re/Start, program pengembangan keterampilan selama 12 minggu yang disponsori oleh Amazon Web Services (AWS) untuk mempersiapkan siswa sebagai pekerja tingkat pemula di berbagai bidang seperti pengoperasian teknologi informasi, keandalan lokasi, dan dukungan infrastruktur. Program ini juga akan menghubungkan siswa dengan calon pemberi kerja dan menawarkan dukungan untuk penulisan resume dan pelatihan wawancara kerja.
Anthony Amni, AWS Country Manager di Indonesia menjelaskan, program AWS/re/Start mempersiapkan talenta baru untuk angkatan kerja, membantu individu mengejar karir yang sukses di bidang komputasi awan, organisasi untuk meningkatkan daya saing mereka dengan tenaga kerja yang mereka butuhkan, dan komunitas untuk berkembang.
“Kami bangga dapat bekerja sama dengan program USAID PADU, Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia, dan Banyan Global untuk membangun angkatan kerja masa depan, yang akan mempercepat inovasi dengan komputasi awan,” kata Anthony.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara USAID, AWS, Orbit Future Academy dan Direktorat Jenderal Pelatihan Vokasi dan Pengembangan Produktivitas. Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen bersama dalam membangun kapasitas pusat pelatihan kerja dengan menambahkan kurikulum baru mengenai cloud computing.
“Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen mendukung komunikasi dan kemitraan strategis antar pemangku kepentingan dalam rangka penguatan BPVP dan BBPVP guna meningkatkan kesepahaman antar pengambil kebijakan untuk membangun koordinasi yang harmonis guna mewujudkan revitalisasi pelatihan dan produktivitas vokasi,” kata Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah.
Peserta program pelatihan vokasi akan mempelajari bahasa pemrograman (Linux dan Python), keterampilan jaringan, keamanan, dan database relasional melalui latihan berbasis skenario, dan tugas praktik termasuk menulis program komputer.
Program ini terbuka untuk individu yang menganggur dan setengah menganggur, termasuk mereka yang tidak memiliki pengalaman teknologi sebelumnya.
“AWS re/Start adalah jawaban terbaik yang menjawab kebutuhan industri baik saat ini maupun mendatang, bagi pekerja professional yang memiliki perspektif dan pemahaman teknologi, serta dapat menyinergikan dengan berbagai teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan konsistensi dalam pekerjaan mereka,” imbuh Nalin Singh, CEO Orbit Future Academy.
Melalui Program AWS re/Start, angkatan kerja di Tanah Air akan mampu memberi dampak signifikan terhadap pasar kerja di regional maupun global. AWS re/Start memberi lulusannya Sertifikat AWS-CCP (Certified Cloud Practitioner). Sertifikat ini memiliki nilai yang tinggi bagi pemegangnya, karena memiliki keterampilan teknologi yang memberi peluang untuk meraih kesempatan kerja dan karier yang lebih luas dan beragam.
STEVY WIDIA
Discussion about this post