Senin, 15 Agustus 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Perusahaan Game Indonesia Siap Rambah Pasar Eropa

14 Agustus 2019
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
Perusahaan Game Indonesia Siap Rambah Pasar Eropa

Delegasi Indonesia untuk Gamescom 2019. (Foto: Bekraf/youngster.id)

youngster.id - Perkembangan industri game Tanah Air semakin menggembirakan. Bahkan game karya anak bangsa mulai dilirik dunia. Kini 10 perusahaan game Indonesia siap memasuki pasar Eropa lewat Gamescom 2019 yang akan digelar di Cologne, Jerman, tanggal 20-24 Agustus 2019 mendatang.

Sepuluh perusahaan game tersebut antara lain Agate International, MassHive Media, Megaxus Infotech, Wawa Games, Ozysoft Studio, Touchten Games, IESPL, Komodoz, Plexus & Oray Studios dan Everidea Interactive.

Keikutsertaan delegasi Indonesia di Gamescom 2019 ini merupakan kelanjutan dari program Archipelageek yang diinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

“Archipelageek adalah kegiatan Bekraf untuk membawa para inovator sektor digital dan games untuk meluaskan pasar ke dunia melalui partisipasi di pameran-pameran besar di dunia. Kami akan memberikan dukungan untuk berpartisipasi di Gamescom, di Cologne, Jerman. Misi besarnya adalah kami ingin membawa talenta Indonesia masuk ke pasar dunia,” jelas Joshua Simandjuntak, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif dalam keterangannya, Selasa (13/8/2019) di Jakarta.

Baca juga :   Pasar Game Indonesia Masih Didominasi Produk Impor

Dikenal sebagai event game terbesar di Eropa, Gamescom 2019 tentu menjadi gerbang terbaik untuk menyasar pasar Eropa. Setiap tahunnya, Gamescom dihadiri oleh lebih dari 350.000 pengunjung dari seluruh dunia serta lebih dari 30.000 rekan bisnis potensial yang diharapkan bisa membantu game Indonesia untuk lebih dikenal di pasar Eropa. Tahun 2018 lalu, Gamescom tercatat dihadiri lebih dari 370.000 pengunjung dan 1.037 eksibitor dari seluruh dunia.

Gamescom 2019 merupakan partisipasi perdana dari Archipelageek di event game Eropa ini setelah tiga tahun berturut-turut (tahun 2017-2019) berpartisipasi di SXSW, dua tahun berturut-turut (tahun 2018 dan 2019) berpartisipasi di Game Connection America serta dua tahun berturut-turut (tahun 2017 dan 2018) mengikuti Tokyo Game Show.

Baca juga :   3 Pendekatan Kominfo Antisipasi Kejahatan Seksual

Sebelumnya, partisipasi Indonesia melalui Archipelageek dalam dua tahun terakhir di ajang lain seperti Game Connection America terbilang sukses. Salah satu contohnya adalah Lentera Nusantara yang bertemu penerbit mereka, Aksys untuk merilis Ghost Parade di platform PS4, Xbox One, PC dan Nintendo Switch. Game Connection America 2018 juga berhasil mempertemukan Agate dengan PQube, yang akhirnya berhasil membawa Valthirian Arc: Hero School Story untuk merambah pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Yang terbaru, melalui Game Connection America 2019 kemarin, perusahaan game Indonesia sampai saat ini sudah mendapatkan potensi transaksi lebih dari US$200.000. Diharapkan dengan keikutsertaan di Gamescom 2019 ini para delegasi bisa melanjutkan hasil positif tersebut.

Baca juga :   Para Pengusaha Muda Harus Siap Hadapi Persaingan MEA

Presiden AGI, Cipto Adiguno mengatakan, video game telah menjadi media hiburan terbesar secara global dengan nilai US$152 Miliar di tahun 2019. Ini mengalahkan hiburan konvensional seperti perfilman dan permusikan berkali-kali lipat.

“Sayangnya, Indonesia masih tergolong muda dalam industri ini dibanding pemain veteran seperti Amerika, Cina, dan Jepang, sehingga sebagian besar produk yang kita konsumsi merupakan produk asing dan tidak berkontribusi pada pendapatan negara. Program Archipelageek diharapkan bisa membuka jendela usaha para pelaku industri game di Indonesia untuk merambah pasar dunia dan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi kreatif baru bangsa kita,” pungkasnya.

STEVY WIDIA

Tags: Agate InternationalArchipelageekAsosiasi Game Indonesia (AGI)Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF)Everidea InteractiveIESPLKomodozMasshive MediaMegaxus InfotechOzysoft StudioPlexus & Oray StudiosTouchten GamesWawa Games

Related Posts

Jonathan - Halodoc
News

Halodoc Tunjuk VIDA Sebagai Mitra Verifikasi Identitas

15 Agustus 2022
0
Huawei Innovation Day 2022
News

Huawei Targetkan Latih 100 Ribu Talenta Digital

15 Agustus 2022
0
Living Lab Ventures
Headline

Living Lab Ventures Kolaborasi dengan Microsoft untuk Akselerasi Startup Digital

15 Agustus 2022
0
Load More

Berita Terbaru

Jonathan - Halodoc

Halodoc Tunjuk VIDA Sebagai Mitra Verifikasi Identitas

15 Agustus 2022
0
Huawei Innovation Day 2022

Huawei Targetkan Latih 100 Ribu Talenta Digital

15 Agustus 2022
0
Living Lab Ventures

Living Lab Ventures Kolaborasi dengan Microsoft untuk Akselerasi Startup Digital

15 Agustus 2022
0
Jual Beli Emas Online Semakin Marak

Tiga Langkah untuk Tingkatkan Keterlibatan Perempuan Di Sektor Fintech

14 Agustus 2022
0
TikTok Shop For Your Fashion

TikTok Shop For Your Fashion Khusus untuk Brand Fashion Lokal Indonesia

14 Agustus 2022
0
Wakatobi

6 Tren Pariwisata Pasca-Pandemi dan Peluang Bisnis yang Bisa Ditawarkan

14 Agustus 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version