Platform e-Groceries Multi-Channel Pasarnow Raih Pendanaan US$ 3,3 Juta

Pasarnow

Founders Pasarnow, Cindy Ozzie (CMO), James Rijanto (CEO) dan Donald Wono (CTO). (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Nilai pasar ritel bahan makanan di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 108 miliar pada tahun 2019, namun online grocery hanya berkontribusi kurang dari 1%. Namun, online grocery diperkirakan akan meningkat meningkat sekitar US$ 13 miliar pada tahun 2025.

Peluang ini membuat Pasarnow, platform e-groceries multi-channel berbasis di Indonesia telah meraih pendanaan tahap awal (seed funding) senilai USD 3,3 juta. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari SMDV, Skystar Capital, Amand Ventures, Prasetia Dwidharma, dan angel investors.

Didirikan pada 2019 oleh James Rijanto, Donald Wono, dan Cindy Ozzie, Pasarnow fokus untuk menyederhanakan rantai pasok di sektor bahan makanan segar yang kompleks di Indonesia dan menawarkan produk makanan berkualitas tinggi dan segar kepada pelanggan melalui platform multi-channel.

“Memastikan kesegaran produk saat sampai di pelanggan merupakan sebuah tantangan besar bagi pelaku bisnis di sektor bahan makanan segar. Produk makanan seperti buah- buahan, sayuran, dan daging beku mudah rusak, sehingga membutuhkan pengiriman yang cepat dengan kontrol suhu yang terjaga, dan akhirnya menyebabkan tingginya biaya logistik. Itu sebabnya Pasarnow banyak berinvestasi di teknologi dan infrastruktur operasional kami untuk memecahkan masalah ini,” kata James Rijanto, CEO dan Co-founder Pasarnow dalam keterangan pers, Rabu (8/9/2021).

Dia memaparkan, Pasarnow menggunakan sistem pemesanan multi-channel dalam satu aplikasi di mana pelanggan di kategorisasi dalam dua segmentasi: B2B dan B2C. Setiap channel menawarkan harga, promosi, dan fitur utama yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan. Sistem operasi back-end mengumpulkan mengumpulkan semua riwayat pesanan untuk menghasilkan prediksi permintaan pasar sehingga lebih dari 1.000 mitra petani dan pemasok Pasarnow dapat merencanakan dan mengoptimalkan jadwal panen mereka dengan lebih baik.

“Selain itu, platform multi-channel Pasarnow membantu untuk mencapai skala ekonomis yang lebih cepat dan menciptakan efisiensi yang lebih baik dalam operasional kami,” kata James.

Perubahan perilaku pelanggan ke belanja bahan makanan secara online karena pandemi COVID-19 telah membuat Pasarnow mengalami peningkatan order B2C hingga 400%, dan menggandakan pendapatannya setiap bulan.

Menurut James, pendanaan ini akan digunakan Pasarnow untuk terus meningkatkan ekspansi operasional dan memperkuat solusi end-to-end bagi rantai pasok bahan makanan demi mencapai visi perusahaan untuk menjadi platform e-groceries multi-channel pertama di Indonesia. Pasarnow akan menambah wilayah operasionalnya di kota-kota baru baru, merekrut talenta, meningkatkan infrastruktur data dan teknologinya serta membangun gudang mikro, Frontline Mini Hubs (FMH).

“Putaran pendanaan ini memungkinkan kami untuk melayani lebih banyak pelanggan dan meningkatkan kemampuan teknologi kami,” kata James.

Untuk melengkapi 10 hub yang saat ini sudah tersebar di Jabodetabek, FMH akan dibangun di daerah padat penduduk dan dilengkapi dengan alat penyimpanan khusus bahan makanan segar dan beku sehingga memungkinkan Pasarnow untuk memberikan layanan pengiriman instan ke pelanggan.

“Saat ini, Pasarnow beroperasi di Jabodetabek dan Bandung dengan lebih dari 100 karyawan dan 200 pekerja harian dan mitra pengemudi,” kata Donald Wono, CTO dan Co-founder Pasarnow.

Sementara itu Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures mengatakan, perubahan perilaku belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 memberikan tantangan baru di industri bahan makanan. Pelanggan menuntut produk segar dan berkualitas tinggi setiap hari di tengah rantai pasok bahan makanan yang kompleks.

“Pasarnow hadir untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menghilangkan inefisiensi lewat model bisnis berbasis data. Dengan pertumbuhan yang kuat sejak tahun lalu, kami percaya bahwa tim Pasarnow dapat mempercepat peningkatan kapasitas operasional dan pengembangan bisnis mereka,” katanya.

Dukugan juga disampaikan Abraham Hidayat, Managing Partner Skystar Capital. “Kami telah melihat bagaimana mereka dapat menggunakan kerja sama tim, ketangguhan, dan kecerdasan mereka untuk menciptakan solusi ke berbagai masalah. Dari pengalaman kami bekerja dengan tim Pasarnow, kami yakin bahwa James, Donald, dan Cindy akan dapat mewujudkan visi mereka untuk membenahi rantai pasokan yang berlapis-lapis di industri ini dan memberikan produk makanan segar dengan harga yang terjangkau bagi konsumen Indonesia,” ucapnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version