youngster.id - Di Indonesia 60 juta pekerja kerah biru mencakup lebih dari 70% pekerja berbayar dan menyumbangkan 20% pada PDB. Namun, mereka tidak memiliki banyak akses untuk mendapatkan peluang pekerjaan yang terorganisir dan berjangka panjang. Untuk memberi solusi akan hal itu hadir Pintarnya, platform satu atap untuk pekerja kerah biru.
Pintarnya yang diluncurkan di Mei 2022 mengumumkan putaran pendanaan sebesar US$6.3 juta, yang dipimpin oleh Sequoia Capital India dan General Catalyst. Pendanaan ini akan digunakan Pintarnya untuk mendukung 60 juta pekerja kerah biru mencari pekerjaan, dan memberi akses layanan finansial formal.
Co-Founder dan CEO Pintarnya Nelly Nurmalasari mengatakan, pihaknya melihat kondisi pekerja kerah biru yang belum memiliki banyak akses untuk mendapatkan peluang pekerjaan yang terorganisir dan berjangka panjang, serta makin terpinggirkan secara ekonomi.
“Pintarnya bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut untuk kedua belah pihak. Lalu, 80% dari populasi memiliki smartphone,jadi ini saat yang tepat untuk meluncurkan sebuah platform digital. Perubahan perilaku yang dipicu oleh pandemi COVID-19 baru-baru ini dan bangkitnya Open Finance di Indonesia juga memberikan dorongan pada misi kami,” ucap Nelly dalam keterangannya, Jumat (20/5/202).
Pintarnya didirikan Nelly bersama Henry Hendrawan, dan Ghirish Pokardas. Mereka percaya bahwa memberdayakan pekerja kerah biru untuk mencari peluang pekerjaan yang relevan akan menghasilkan perekonomian yang lebih baik, yang akanmendorong roda pemberdayaan finansial.
“Misi dari Pintarnya tidak hanya membantu para pekerja mendapatkan pekerjaan. Dengan identitas digital dan riwayat pekerjaan yang terverifikasi, kami akan membuka akses untuk layanan finansial yang lebih baik untuk mereka dengan kemitraan bersama institusi keuangan, memungkinkan pekerja kerah biru meraih mimpi mereka untuk hidup yang lebih layak,” imbuh Henry.
Pintarnya diluncurkan di bulan Mei 2022 dengan memfokuskan kota-kota besar di Indonesia dan mendukung pasar pekerjaan di era recovery pasca pandemi.
“Kami bertujuan untuk membuat Pintarnya sebagai platform pilihan untuk para pencari kerja agar dapat mencari peluang pekerjaan yang dapat dipercaya. Hal ini akan memungkinkan kami untuk memahami secara mendalam kebutuhan mereka selain mencari pekerjaan, membuka jalan bagi Pintarnya untuk menciptakan rangkaian layanan keuangan dan non-keuangan yang beraneka ragam,” kata Ghirish menambahkan.
Putaran pendanaan kali ini yang dipimpin oleh Sequoia Capital India dan General Catalyst. MD Sequoia India Abheek Anand mengatakan, teknologi telah mentransformasi tipe-tipe pekerjaan yang diciptakan di Indonesia, tetapi proses rekrutmen, terutama di segmen kerah biru, tetap menjadi tantangan.
“Tim pendiri Pintarnya membawa pengalaman bertahun-tahun yang luar biasa dalam membangun produk-produk teknologi dan finansial untuk mengatasi tantangan ini, dan kami sangat bangga untuk berpartner dengan mereka dalam perjalanannya untuk membantu jutaan orang Indonesia mewujudkan potensi ekonomi mereka,” ujar Abheek.
Sementara General Catalyst Alex Tran mengatakan, Indonesia memiliki salah satu populasi termuda di dunia, yang merupakan hal langka dan potensi bonus demografi jika orang diberi kesempatan untuk menjadi produktif dan stabil secara finansial. Hal Ini adalah tantangan dan peluang besar yang dapat dipecahkan oleh teknologi.
“Kami senang dapat mendukung tim di Pintarnya saat mereka memulai misi untuk membantu pekerja kerah biru menyesuaikan diri dengan pemberi kerja, membangun komunitas, dan meningkatkan keterampilan. Kami juga senang dengan peluang tekfin yang dapat muncul dari sini. Pekerjaan mengarah ke pendapatan mengarah ke akses pada layanan keuangan, jadi kami pikir masuk akal bahwa satu platform harus memiliki seluruh hubungan ini,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post