youngster.id - Potensi pasar game nasional diproyeksikan akan bisa mencapai Rp35 triliun pada tahun ini. Hal ini didukung oleh Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) yang menyokong pertumbuhan kegiatan perdagangan 4.0, khususnya di sektor digital dan ekonomi kreatif melalui esports.
CEO Anantarupa Studio Ivan Chen mengatakan, potensi pasar game di Indonesia sesungguhnya sangat besar. Estimasinya, dengan menggaet sepertiga penduduk Indonesia menjadi pemain, pasar game nasional mampu meraup US$1,74 miliar – setara Rp27 triliun – pada 2020, dan angka tersebut diproyeksikan akan terus bertambah menjadi Rp35 triliun pada tahun ini. Sementara, industri esports ditaksir bernilai US$1,1 miliar pada 2020.
“Di sisi lain, 99,6% pemasukan dari industri game di Indonesia secara keseluruhan masih didominasi oleh produk-produk internasional. Kami melihat ini sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang emas bagi pemain lokal,” tutur Ivan pada diskusi Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselengarakan oleh Kementerian Perdagangan dan berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Minggu (23/10/2022).
Menurut Ivan, selain membangun sinergi yang lebih erat dengan pemerintah dan seluruh ekosistem esports yang dinaungi oleh PB ESI, pihaknya juga siap mengembangkan dan mengkolaborasikan kekayaan intelektual (intellectual property/IP) dengan berbagai sektor industri. Pada kesempatan itu Anantarupa Studio mengenalkan game Lokapala. Ini adalah game bergenre multiplayer online battle arena (MOBA).
“Harapannya, industri gim yang terbukti resilien terhadap krisis ekonomi dapat menjadi salah satu ujung tombak pemulihan dan bahkan pertumbuhan ekonomi yang dahsyat pada masa mendatang, terlebih dalam membangun perekonomian digital nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing di kancah global,” katanya.
Sementara itu Ketua Bidang Atlet, Prestasi dan IT PB ESI Ricky Setiawan mengatakan PB ESI terus mendorong kontribusi pemain lokal terhadap industri esports tanah air.
“Komitmen PB ESI bermuara kepada sebuah keniscayaan bahwa esports tidak hanya merupakan cabang olahraga yang kompetitif, mendidik, namun juga sebagai industri yang menciptakan nilai ekonomi signifikan bagi ekosistem di sekitarnya. Untuk itu, PB ESI senantiasa mendorong kalangan muda Indonesia untuk ikut andil dalam mengembangkan industri esports melalui potensi, prestasi dan kreasinya,” kata Ricky.
Ricky juga menegaskan, PB ESI terus mendorong keberadaan game-game lokal di ranah kompetisi nasional maupun internasional.
“Dengan harapan agar kita tidak lagi hanya menjadi negara pengimpor, tetapi juga memproduksi gim-gim karya anak bangsa yang diwarnai identitas Indonesia kepada dunia. Bersama-sama, mari kita tingkatkan sumbangsih sektor digital dan ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional, dan harumkan nama esports Indonesia di panggung dunia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post