youngster.id - Dalam kunjungan kerjanya ke Indonesia, Presiden Republik Federal Jerman Frank- Walter Steinmeier mengunjungi Deutsche Schule Jakarta (Sekolah Jerman Jakarta) – tempat ia selaku menteri luar negeri Jerman pada tahun 2008 mencanangkan inisiatif “Sekolah: Mitra menuju Masa Depan” (PASCH), dan dengan demikian membentuk fondasi sebuah jaringan global yang memotivasi pemuda belajar bahasa Jerman serta memperkuat struktur-struktur pengajaran bahasa Jerman bermutu tinggi.
Sejak peluncuran PASCH 14 tahun silam itu, ada lebih dari 2.000 sekolah di seluruh dunia yang tergabung dalam inisiatif tersebut. Di Indonesia saja, jaringan PASCH telah mencakup 29 sekolah mitra PASCH yang dibina oleh Goethe-Institut.
“Kami boleh berbangga bahwa inisiatif ini telah berkembang menjadi jaringan global dengan sekitar 2.000 sekolah di 120 negara. Saya bergembira melihat jaringan ini dibina dengan sangat baik oleh Goethe-Institut dan saya yakin bahwa pada tahun-tahun mendatang pun inisiatif ini tetap akan menarik minat orang-orang muda terhadap negara Jerman dan bahasa Jerman,” kata Presiden Steinmeier, dalam keterangannya, dikutip Minggu (19/6/2022).
Selama kunjungannya ke Deutsche Schule Jakarta, Presiden Jerman ikut ambil bagian dalam acara bincang-bincang dengan wakil-wakil komunitas PASCH Indonesia atas undangan Goethe-Institut. Bincang-bincang ini dihadiri seorang guru PASCH yang juga alumni PASCH, seorang pensiunan kepala sekolah SMAN 1 Ambon, seorang alumni PASCH dari SMAN 3 Mataram, serta seorang siswa SMA Saint Peter Jakarta, yang menjadi pemenang Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional pada tahun ini dan akan mengikuti Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional di Hamburg. Dalam acara bincang-bincang ini, para peserta menceritakan pengalaman mereka sebagai bagian inisiatif tersebut dan bagaimana PASCH mempengaruhi hidup mereka.
Selain mengunjungi Deutsche Schule Jakarta, Presiden Jerman bertolak ke Yogyakarta. Ia menyambangi Museum Nasional Jogja untuk mendapat informasi mengenai proyek “Monumen Antroposen” yang diprakarsai pada tahun 2021.
Monumen Antroposen adalah proyek seni kolektif berlandaskan aktivisme yang menjadi titik temu bagi seniman, ilmuwan, aktivis lingkungan, serta orang dari semua bidang kehidupan yang peduli tentang masalah lingkungan, keberlanjutan, dan peningkatan ekonomi melingkar.
Titik berat proyek yang dijalankan bersama oleh Indonesian Upcycle Forum (IUF) dan pemerintah daerah setempat adalah upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, peningkatan pendapatan warga yang mengalami ketimpangan sosial, serta pemantapan kesehatan masyarakat. “Monumen Antroposen” didukung oleh Goethe- Institut Indonesien dan disokong dengan pendanaan dari Dana Ekonomi Kreatif Kementerian Luar Negeri Jerman.
“Kami sangat senang bahwa di tengah jadwalnya yang padat dalam rangka kunjungan kenegaraan, Presiden Steinmeier menyempatkan diri untuk meninjau dua proyek penting Goethe-Institut. Kami memandang hal ini sebagai wujud apresiasi dan dukungan terhadap kerja kami di kawasan ini,” tutup Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara/Australia/Selandia Baru Stefan Dreyer.
HENNY SOELAEMAN
Discussion about this post