Produk Implan Traumatik, Inovasi Alat Kesehatan Karya Anak Bangsa

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyaksikan mekanisme tulang implan dari PT ZAP. (Foto: Ristekdikti)

youngster.id - Kolaborasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Zenith Allmart Precisindo (PT ZAP) menghasilkan Produk Inovasi Implan Traumatik sebagai Inovasi alat kesehatan karya Anak Bangsa. Diharapkan terobosan ini akan berdampak pada penghematan devisa negara.

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi innovatif, yang dilakukan oleh para peneliti dan perekayasa BPPT dan PT ZAP, dalam rangka produksi implan tulang tersebut.

“Saya menyambut positif kolaborasi yang telah terjalin lama antara BPPT dan PT Zenith Allmart Precisindo, dimana Kemenristek/BRIN juga telah memberikan insentif pendanaan inovasi industri, dalam proses produksinya,” ujar Bambang Brodjonegoro melalui keterangan pers Selasa (7/1/2020).

Bambang juga terkesan dengan mekanisme kualiti kontrol di PT ZAP yang dikerjakan dengan sangat seksama, guna menjaga kualitas produk inovasi, serta menegaskan bahwa implan tulang ini merupakan contoh produk inovasi BPPT yang telah berhasil di hilirisasikan di industri (PT ZAP).

Tentu saja, Menteri Bambang Brodjonegoro akan mendukung kolaborasi BPPT dan PT ZAP, untuk menegosiasikannya dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai pihak terkait di Indonesia. Menurut dia, saat ini kebutuhan untuk implan tulang bagi pasien patah tulang di Indonesia sangatlah tinggi. Sedangkan kebanyakan implan tulang yang digunakan masih merupakan produk impor.

“Oleh karena itu, saya sangat menghargai inisiatif inovatif dari para peneliti dan perekayasa BPPT dan PT ZAP, karena dengan adanya pabrik produsen implan tulang di Sidoarjo ini, nantinya diharapkan akan mengurangi kebutuhan impor atau ketergantungan terhadap produk alat kesehatan (alkes) impor. Diharapkan terobosan ini akan berdampak pada penghematan devisa negara. Hal ini dikarenakan implan traumatik lokal ini, harganya jauh lebih murah (sekitar 70 persen lebih murah dari pada produk implan impor). Selain itu, produk implan tulang lokal ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan implan tulang di Rumah Sakit negeri maupun swasta di Indonesia,” paparnya menambahkan.

Sementara itu CEO PT ZAP, Allan Changrawinata, menjelaskan bahwa berbagai produk implan tulang yang terbuat dari bahan stainless steel telah memperoleh sertifikasi lini produksi dan ijin edar dari Kementerian Kesehatan.

“Produk ZenMed+ ini telah berhasil masuk ke dalam e-katalog LKPP pada triwulan pertama 2018 untuk memudahkan proses pengadaan dan pembelian. Bahkan saat ini kami sedang fokus mengembangkan produk implan tulang titanium. Saat ini, produk implan tulang bahkan telah di terapkan di pihak RSUD Mamuju, Sulawesi Barat, bagi para pasien patah tulang,” ungkapnya.

Dikatakannya, bahwa tahun 2020, ditargetkan implan tulang ini akan diaplikasikan di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Bhayangkara Polri.

Berdasarkan referensi, Kemristek/BRIN yang lalu, melalui program pendanaan insentif Inovasi Industri Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, telah mendanai proses ‘trial production’ sejak tahun 2015 untuk pembuatan tiga jenis implan tulang. Selain itu inovasi implan tulang biometalik SS 316L telah pula dipamerkan pada acara Indonesia Innovation Day 2017 di High Tech Campus Eindhoven, Belanda pada 27 September 2017, suatu program dari Dirjen Kelembagaan Iptekdikti.

Produk implan tulang ini juga didukung oleh Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik (KSKP) Kemristek/BRIN. Produk inovasi implan tulang biometalik SS 316L telah juga ditampilkan pada acara “10th ASEAN Science, Technology and Innovation Week (ASTIW) 2017 di Myanmar.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version