youngster.id - Pemerintah terus mendorong agar para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) mendapatkan peluang di pasar, termasuk marketplace e-commerce. Dengan harapan agar produk lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Septiana Tangkari mengatakan, produk luar negeri masih menguasai sekitar 60% pasar e-commerce, sedangkan pangsa UKM baru mencapai 40%. Sehingga peningkatan besar-besaran perlu dilakukan.
“Kami mendorong supaya para pelaku UKM untuk go online, go digital. Dengan demikian produk Indonesia dapat merajai marketplace,” ucap Septiana, pada acara The Big Start Indonesia 2017 Senin (2/10/2017) di Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Kita di era e-ccomerce dan harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu yang harus dipecahkan adalah masalah terbesar UKM yaitu, pertama adalah konsistensi produk, kualitas, branding, packaging dan pendaftaran hak kelayaan intelektual,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Hari, banyak pelaku UMKM dalam negeri juga tidak membuat produk yang dibuatnya menarik, seperti tidak membuat cerita singkat atau asal usul produk tersebut yang bisa membuat ketertarikan konsumen.
“Banyak yang buat produk ya buat saja, tidak ada story telling, dan bagaimana proses pembuatannya. Bukan hanya produk, bagi pembeli harus ada sensasinya, seperti kain tenun harus diceritakan kalau tenun itu kain bersejarah yang sudah digunakan sejak nenek moyang,” kata Deputi Bekraf itu.
Menurut Hari, berbagai masalah tersebut bisa dijawab dengan pendampingan, pelatihan dan juga pemasaran produk yang masif. “Mereka perlu pendampingan. Jangan hanya mengcopy, tapi harus hal baru, bawa learifan lokal,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kominfo dan Bekraf mendukung upaya e-commerce untuk berdayakan UKM mengakses internet seperit yang dilakukan Blibli melalui program The Big Start Indonesia. Chief Executive Officer Blibli.com, Kusumo Martanto menjelaskan The Big Start adalah salah satu cara menumbuhkembangkan pasar UKM di dunia maya.
“Sejak tahun lalu kami sudah melakukan program The Big Start Indonesia. Melihat begitu besarnya antusias peserta disini dapat disimpulkan masih banyaknya UMKM di Indonesia yang masih haus akan pembekalan pengetahuan dan pelatihan tentang ilmu pemasaran digital hingga akses pasar yang lebih luas,” ucap Kusumo.
Dia menegaskan, melalui program ini, Blibli menyiapkan pelatihan-pelatihan, hingga ruang usaha bagi produk mereka di Blibli.com bagi mereka yang masuk di Top 100. Bagi para finalis akan diberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan dijamin bahwa produk mereka akan terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Menurut Kusumo, dari 25.000 partner di Blibli.com yang kategori UMKM masih kecil sekitar 500 sampai 1.000. ““Kami juga ingin kegiatan ini dapat mewadahi para UMKM ini juga bisa tumbuh dari kecil ke menengah, dari menengah menjadi besar. Dan The Big Start Indonesia merupakan wadah, ayo sama sama bangun UMKM,” tegasnya.
STEVY WIDIA