youngster.id - Pangan fungsional adalah sumber pangan yang tidak hanya berperan sebagai sumber energi dan gizi, tetapi juga mempunyai khasiat tertentu yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2024-2025 untuk menjaring proposal riset dari para mahasiswa tingkat akhir strata satu bertema “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal.”
Wakil Kepala Divisi Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) Indrayana mengatakan, program ini terbuka bagi semua jurusan, tidak hanya bagi teknologi pangan.
“Di saat adanya ancaman krisis pangan maupun masalah kesehatan membuka peluang kita untuk mengeksplorasi potensi pangan fungsional yang kita miliki. Kami ajak mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhirnya untuk bersama-sama berkontribusi pada upaya-upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pangan fungsional menuju Indonesia Emas 2045,” kata Indrayana dikutip Kamis (3/10/2024).
Indrayana menegaskan, Program IRN yang telah berlangsung selama 18 tahun konsisten mendorong minat riset generasi muda. IRN tidak hanya memberikan dana riset, namun juga pendampingan dari Tim Pakar selama melakukan penelitian.
“Melalui Program IRN yang menfokuskan pada bantuan dana riset, khususnya di bidang pangan, diharapkan bisa membantu mahasiswa menyelesaikan studinya sekaligus melahirkan generasi
peneliti unggul yang jujur dan kreatif,” ujarnya.
Program IRN dapat diikuti oleh semua jurusan karena cakupan penelitian meliputi Agro-Teknologi (Budidaya), Teknologi Proses/Pengolahan, Gizi dan Kesehatan Masyarakat serta Sosial Budaya, Ekonomi dan Pemasaran. Semua Proposal yang masuk akan diseleksi oleh Tim Pakar IRN.
Pada tahun lalu, IRD menerima sekitar 600 proposal, meningkat 40% dari tahun sebelumnya. Para peserta masih didominasi oleh universitas-universitas dari wilayah barat Indonesia. “Kami berharap akan semakin banyak pula mahasiswa dari wilayah lainnya,” ujarnya.
“Hingga saat ini Program IRN telah mendanai lebih dari 1.000 proposal
penelitian. Kami berharap, semakin banyak mahasiswa mengikuti program ini dan termotivasi untuk mencari ide-ide kreatif untuk mencari sumber pangan yang diteliti dan mengungkap khasiat maupun keunggulan lain dari sumber
pangan yang ada di sekitar kita. Program IRN ini sekaligus menjadi kontribusi nyata generasi muda bagi ketahanan pangan Indonesia,” ucap Indrayana.
Pada sosialisasi program IRN Tim Pakar IRN Prof Ambaryanto, mengungkapkan tips untuk dapat menerima dana riset. “Hal-hal ini penting untuk diperhatikan. Pertama adalah kesesuaian proposal dengan tema program. Tahun ini tentang pangan fungsional, maka baik di judul maupun pada latar belakang harus dapat terlihat fungsionalnya. Kemudian harus sesuai dengan ketentuan, kelengkapan proposal dan kelayakan dana penelitian,”ungkapnya.
Batas akhir penerimaan proposal adalah 21 Oktober 2024. Pengumuman pemenang akan disampaikan pada akhir 2024.
STEVY WIDIA