youngster.id - Bonus demografi yang dinikmati oleh Indonesia bakal berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi, sosial, budaya, hingga keamanan negara dalam beberapa waktu ke depan. Meski begitu, masih banyak anak muda Indonesia yang belum menyadari bahwa mereka harus siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan persaingan.
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh anak muda. Data BPS menunjukkan, per akhir 2021 jumlah penduduk usia produktif Indonesia, yaitu mereka yang berusia diatas 15 tahun, berada pada angka 188,9 juta jiwa, atau 69,3% dibandingkan total jumlah penduduk di angka 272,7 juta jiwa.
Tak heran jika anak muda menjadi sorotan utama di era sekarang ini. Hal ini juga yang mendorong PT Amerta Indah Otsuka yang menaungi brand Pocari Sweat menggelar ajang kompetisi pencarian bakat bertajuk Bintang SMA.
Program ini pertama digelar tahun 2019 untuk menggalang anak-anak remaja tingkat SMA dan sederajat unjuk bakat dan kemampuan mereka. Mereka menghadirkan beragam karya kreatif yang menunjukkan bakat di bidang musik, tari, olahraga hingga kreatif konten.
Kini di tahun 2022, Bintang SMA kembali digelar untuk keempat kalinya. Kompetisi ini masih dengan konsep online yaitu mengajak para pelajar mengirimkan video unjuk bakat mereka secara online. Ini menjadikan program ini sebagai satu-satunya ajang pencari bakat daring bagi anak SMA.
Seperti apa upaya Pocari Sweat dalam mendukung pengembangan talenta muda ini? Berikut petikan wawancara Wartawan youngster.id Stevy Widia, dengan Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka Puspita Winawati:
Apa yang mendorong Pocari Sweat kembali menggelar ajang pencari bakat ini?
Setiap tahun kami selalu temukan bakat-bakat yang semakin variatif dan partisipasi dari kota-kota yang semakin luas. Potensi bakat dari anak-anak SMA di Indonesia ini sangat luar biasa. Kami juga ingin menemukan bakat-bakat yang tersembunyi yang dimiliki oleh anak-anak remaja ini. Apalagi dengan teknologi dapat menjangkau lebih luas lagi.
Apa yang menjadi latar belakang diadakannya program Bintang SMA ini?
Kami ingin memberikan wadah yang tepat, kesempatan dan bimbingan bagi anak muda Indonesia bisa menyalurkan bakat dan kreativitas agar mereka bisa kejar mimpinya. Apalagi ada banyak bakat-bakat dari anak Indonesia, terutama anak SMA yang punya bakat-bakat terpendam.
Di sisi lain, Bintang SMA ini bertema “Sweat your dream.” Jadi kami ingin mendorong agar anak-anak muda harus mengejar mimpi dengan “berkeringat” yang artinya lebih berusaha.
Sejauh ini apa pencapaian dari Pocari Sweat Bintang SMA ini?
Acara ini telah menjaring lebih dari 22 ribu partisipan dari 157 kota di seluruh Indonesia. Selain itu, program ini juga telah ditonton oleh lebih dari 100 juta orang di kanal digital.
Apa yang membedakan kompetisi kali ini dengan yang sebelumnya?
Tahun ini, Bintang SMA berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI), Ruangguru, dan Narasi untuk menghadirkan pengalaman seru dan edukatif bagi para peserta. Jadi para peserta akan mendapatkan workshop yang akan memberi mereka insight yang sesuai dengan bakat dan ide kreatif.
Di Bintang SMA 2022, Pocari Sweat juga membawa panel juri dengan figur-figur yang inspiratif dan memiliki segudang pengalaman di bidangnya yaitu Najwa Shihab, Cinta Laura, Reza Rahadian, dan Eka Gustiwana. Para juri akan memberikan bimbingan, berbagi pengalaman mereka, serta menilai bakat-bakat dari peserta Bintang SMA 2022. Tidak hanya itu, pemenang Bintang SMA 2022 juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan salah satu juri di Jepang.
Bagaimana dampak dari kompetisi ini bagi para pemenang Bintang SMA yang sebelumnya?
Ajang ini bisa dibilang menjadi milestone baru bagi para pemenang. Seperti Pudak Wangi, siswi SMAN 1 Genteng Banyuwangi yang menjadi juara Bintang SMA 2021 berkat karya animasinya. Selain menjadi brand ambassador Pocari Sweat, gadis yang akrab disapa Wawang ini dapat bertermu dengan NIKI, penyanyi dari 88rising. Dia juga membuat proyek film animasi bersama Reza Rahardian dan video klip bagi Yuni Shara.
Pemenang-pemenang sebelumnya juga telah mengembangkan karier mereka. Seperti Nada Shakira Aisya pemenang Bintang SMA 2019 dengan bakat bermain biola kini telah jadi konten kreator. Lalu Pramudya Azriel pemenang Bintagn SMA 2020 dengan bakat wushu kini mulai berkarir di perfilman.
Bisa dijelaskan bagaimana proses kompetisi ini?
Kompetisi Bintang SMA ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah online submission. Peserta akan mengunggah video penampilan bakat melalui media sosial Instagram, Twitter, Tiktok pribadi atau ke website Bintang MA dengan tagar #BintangSMA 2022 dan tag @pocariid. Periode submission video ini akan dibuka hingga 12 Oktober 2022.
Tahap kedua, peserta terseleksi menjadi 50 besar. Pada tahap ini, mereka akan dikurasi oleh para juri serta mengikuti berbagai workshop. Tahap terakhir mereka yang lolos seleksi 10 besar akan mengikuti grand final dan tampil di Pocari Sweat Festival pada 19 November di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Adakah langkah dari Pocari Sweat untuk “menjemput bola” dalam mencari anak-anak berbakat?
Kami bekerjasama dengan pihak sekolah di sejumlah kota untuk menggelar workshop berupa kelas virtual bagi anak-anak SMA dan sederajat. Selain mengajak mereka untuk submission, kami juga berbagi ilmu tentang bagaimana membuat video yang baik, bagaimana mengasah bakat dan talenta mereka. Kami juga membuat workshop bagi para guru kesenian sebagai support sistem.
Apa yang menjadi faktor penentu untuk bisa menang dalam kompetisi ini?
Bagi kami potensi bakat anak itu masih dapat dikembangkan lagi. Karena setelah kompetisi ini perjalanan mereka masih panjang. Untuk itu mereka harus punya jalur yang baik sehingga dapat terus berkarya lebih baik lagi.
Apa harapan yang ingin dicapai dari program Bintang SMA ini?
Harapan kami agar program ini dapat mendukung anak-anak SMA mewujudkan mimpi mereka dan menghadrikan karya-karya yang mind blowing. Kami juga berharap, semangat mengejar mimpi yang ditunjukkan anak-anak SMA ini tidak hanya berhenti menginspirasi di mereka saja, tapi bisa menularkan inspirasi tersebut ke lintas generasi. Dengan harapan, semakin banyak orang yang tidak berhenti mengejar mimpi mereka, dengan usaha dan keringat. (*SW)