youngster.id - Perusahaan ekosistem smart city, Qlue melakukan inisiasi smart education dengan mengembangkan robot terapi autisme. Konsep pendidikan pintar ini akan fokus menyasar anak-anak penderita autisme.
Robot ini menjadi pilihan yang lebih baik untuk anak-anak daripada aplikasi atau layanan media sosial semisal YouTube untuk hiburan. Karena robot itu dapat menarik perhatian dan meningkatkan pembelajaran.
Andre Hutagalung, Co-Founder & CTO Qlue menjelaskan bahwa mereka akan mengembangkan robot untuk membantu terapi anak penderita autis. Qlue pun telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan pembuat robot untuk memadukan teknologi robotik dengan computer vision.
“Dengan adanya robot, seperti latihan ada yang menemani dan kita menggunakan computer vision untuk melihat reaksinya. Karena anak-anak autis ini kan butuh treatment khusus, dari situ kita lihat ada atau tidaknya perubahan. Misalnya ketika robotnya menari apakah ekspresinya berubah,” kata Andre baru-baru ini di Jakarta.
Melalui project yang sedang dirintis ini, Qlue ingin mendukung proses pembelajaran untuk terhubung dengan lingkungan dan orang lain di sekitar mereka. Seperti diketahui, Anak penyandang autis memiliki waktu yang sulit dalam kemampuan sosial dengan sesama, seolah mereka menikmati dunia yang diciptakan sendiri.
“Mungkin ini segmen yang kecil tapi jumlah anak autis terus meningkat. Jadi saya rasa ini mungkin jalan peran kita masuk untuk membantu anak-anak itu,” ungkapnya. Qlue berencana akan segera meluncurkan produk robotik ini.
STEVY WIDIA