Racun Duri Ikan Lionfis Bisa Jadi Obat Anti Kanker Serviks

Tim UI penemu obat kanker serviks. (Foto: istimewa)

youngster.id - Kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2018 yang dikeluarkan Globoca menyatakan bahwa terdapat 32.469 kasus dan 18.279 diantaranya meninggal dunia.Terpicu oleh itu tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI meneliti dan menemukan obat anti kanker serviks dari racun duri ikan Lionfish.

“Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menggali literatur terkait penggunaan Lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam. Terlebih lagi, pengobatan melalui kemoterapi juga belum sepenuhnya efektif karena efek samping yang dihasilkannya.Penggunaan lionfish disini merupakan upaya kami untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun Lionfish berhasil membunuh sel kanker,” ungkap Mustika Sari yang dilansir Humas UI, Sabtu (24/8/2019).

Dia bersama Sarah Salsabila, dan She Liza Noer melakukan penelitan inovasi ini. Mustika menjelaskan, dipilihnya ikan lionfish sebagai bahan alternatif dikarenakan racun duri lionfish mengandung peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.

Menurut Mustika, untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks, tiga mahasiswa tersebut mengkestraksi racun duri Lionfish yang kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat dengan proses pemanasan. Ekstrak racun dari duri lionfish yang telah diperoleh kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.

“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada” terang Mustika.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk alternatif pengobatan kanker serviks berbahan alam. Di sisi lain, Lionfish juga mengalami species invasive dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi hingga 700%. Ledakan populasi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan sekitar.

Dengan inovasi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan invasi lionfish di beberapa perairan sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.

Penelitian ini mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi dan tengah dalam tahap presentasi di ajang Pekan Ilmiah Mahasiwa Nasional yang akan diselenggarakan akhir Agustus 2019 di Bali.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version