Raih Pendanaan, Koltiva Fokus Inovasi Teknologi Untuk Dukung 5 Juta Petani

Petani digital

Petani makin akrab dengan teknologi pertanian. (Foto:ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Startup yang berfokus pada rantai pasokan pertanian Koltiva merampungkan pendanaan tahap awal yang dipimpin Silverstrand Capital. Pendanaan yang tidak diungkap nilainya ini akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan teknologi inovasi untuk mendukung 5 juta petani.

Didirikan pada tahun 2013, Koltiva adalah startup teknologi yang memberdayakan lebih dari 700.000 produsen dan pengguna bisnis di 27 negara. Koltiva memulai kegiatan operasionalnya di Indonesia melalui sektor produksi kakao dan hingga kini telah berkembang di 30 komoditas, termasuk kopi, kelapa sawit, karet, dan komoditas khusus.

“Pendanaan kali ini akan membantu kami dalam mencapai tujuan dalam lima tahun mendatang untuk mendukung 5 juta petani dan memastikan produksi yang bertanggung jawab, bebas dari deforestasi, konversi, eksploitasi, pelanggaran hak asasi manusia, dan pekerja anak,” kata Manfred Borer Co-Founder & CEO Koltiva dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).

Menurut dia, perusahaan juga ingin menerapkan teknologi ketertelusuran data (traceability), menyediakan pengetahuan dari para ahli agronomis untuk membantu petani dalam meningkatkan praktik pertanian serta mengembangkan kapabilitas transparansi di sektor agrikultur.

Koltiva juga menghadirkan dua teknologi baru akan dikembangkan secara komersial pada putaran pendanaan kali ini. Teknologi pertama adalah KoltiPay, platform teknologi finansial yang tidak hanya menyediakan transaksi pembayaran nontunai bagi para petani, tapi juga menyediakan asuransi tanaman panen (crop insurance) dan layanan pinjaman.

Teknologi kedua adalah KoltiTrade yang memungkinkan petani untuk dapat membeli sarana produksi pertanian (agri-inputs) dan mendapat akses ke pasar yang lebih luas untuk menjual hasil panen mereka.

Kedua teknologi ini akan diintegrasikan dalam ekosistem teknologi Koltiva, termasuk perangkat lunak (software) ketertelusuran dan manajemen pertanian (KoltiTrace), serta layanan pelatihan oleh agen lapangan melalui KoltiSkills.

“Para pelaku agribisnis dan perusahaan multinasional yang ingin memproduksi produk serta memenuhi kebutuhan pasar perlu mengetahui asal-usul bahan baku, transparansi, dan keakuratan data dari produk-produknya. Inilah yang kami lakukan,” kata Manfred.

Baru- baru ini, Koltiva juga melakukan ekspansi ke climate solutions dan blue economy, termasuk rumput laut dan budidaya udang. Koltiva telah beroperasi di 27 negara dengan peluang pasar yang terus berkembang di lebih dari $20 miliar.

“Koltiva unggul dengan berfokus pada masalah sosial, serta kemampuannya dalam menghadirkan produk dan layanan yang terintegrasi di berbagai komoditas dan geografi. Koltiva adalah one-stop- shop untuk petani, processors, pedagang, dan pelaku agribisnis besar,” kata Founder Silverstrand Capital Kelvin Chiu.

Pendanaan ini juga melibatkan The Meloy Fund, Planet Rise, Development Finance Asia, and Blue7.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version