Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Rayi Yanu Tara : Bangun Bisnis Rekayasa IT Berbasis Aplikasi

21 Februari 2019
in Headline, Technopreneur
Reading Time: 4 mins read
Rayi Yanu Tara : Bangun Bisnis Rekayasa IT Berbasis Aplikasi

Rayi Yanu Tara, CEO & Founder HASH Rekayasa Teknologi (Footo: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Perkembangan teknologi sangatlah pesat dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Tak heran jika era ini disebut era industry 4.0, karena semua terkait dengan teknologi dan komunikasi melalui internet. Oleh karena itu, semua bisnis membutuhkan solusi yang terkait dengan adaptasi teknologi.

Harus diakui internet dan perkembangan teknologi telah menciptakan banyak potensi bisnis besar. Salah satunya adalah di bidang pengembangan aplikasi. Penetrasi internet dan perangkat pendukung menjadi pendongkrak utama pertumbuhan startup di bidang ini. Menariknya, strartup digital juga turut mengalami perkembangan pesat. tak lagi sekadar berbasis internet tetapi mampu mengembangkan rekayasa teknologi.

Seperti yang dikembangkan oleh HASH Rekayasa Teknologi (HASH), usaha rintisan asal Malang Jawa Timur. Stratup ini dikembangkan Rayi Yanu Tara sejak tahun 2016 untuk memberikan solusi end to end bagi dunia bisnis untuk dapat memanfaatkan teknologi yang handal dan tepat guna.

“Fokus layanan kami dapat mengintegrasikan bisnis pelanggan dengan aplikasi dan layanan lain yang bertujuan untuk meningkatkan layanan maupun mengembangkan model bisnis baru. Jadi dengan produk-produk dan service yang kami miliki, pelanggan bisa menikmati pengalaman digital terbaik bagi bisnis mereka,” papar lelaki kelahiran Malang saat ditemui youngster.id pada acara Pesta UMKM Jakarta di Ancol Convention Center belum lama ini.

Ya, startup HASH ini menyediakan layanan pengembangan aplikasi terintegrasi. Di antaranya, Application Development, yaitu pengembangan aplikasi lintas platform (web, mobile dan desktop), yang tentunya menyesuiakan dengan kebutuhan bisnis kliennya. Selain itu, Application Management, yaitu melalui fitur ini setidaknya dapat memastikan aplikasi bisnis agar dapat beroperasi secara konsisten sepanjang waktu tanpa gangguan berarti.

Meski terbilang baru tetapi startup ini telah mendapat kepercayaan untuk bekerjasama dengan sejumlah perusahaan multinasional. Misalnya, pada tahun 2016 mereka menandatangani perjanjian strategis dengan Telkom Taiwan Limited. Lalu, berlanjut di tahun 2017 dengan perjanjian kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin HK) Ltd dan Telkom Taiwan Ltd untuk mengembangkan platform mobile-first e-commerce yang beroperasi di Hong Kong dan Taiwan. Dan, pada tahun 2018 mereka menandatangani perjanjian kerjasama dengan Telekomunikasi Indonesia Internasional (M) Sdn.

Baca juga :   Kebutuhan Digital Meningkat, Platform Freelancer Berbasis Crowdsourcing Makin Diminati

Diklaim Rayi, yang membedakan HASH dengan perusahaan IT lain adalah dalam bentuk kualitas layanan. “Kalau manage solution, semua perusahaan IT bisa melakukan. Bedanya, kami mengutamakan menjaga kualitas, bahkan kami punya after sale dan service yang kami jaga baik-baik. Karena komitmen kami adalah service paling utama untuk memenuhi kebutuhan klien,” jelasnya.

 

Ceruk Bisnis

Sejatinya, dunia teknologi adalah passion bagi Rayi. Setelah menyelesaikan studi sarjana teknik di Universitas Brawijaya, dan melanjutkan Master of Engineering di Universitas Gadjah Mada, pemuda kelahiran Malang ini memperdalam ilmu sains dan teknologi di National Taiwan University of Science and Technology.

Di Taiwanlah dia mendapat ide untuk membangun perusahaan IT sendiri. “Waktu kuliah di Taiwan saya sempat jadi freelancer di perusahaan IT. Saya modar-mandir Malang – Taipei waktu itu. Sampai akhirnya terpikir sudah saatnya punya perusahaan sendiri, punya identitas bisnis, dan tidak jadi pekerja di perusahaan orang lain terus,” ungkapnya.

Menurut Rayi, peluang besar dalam mengembangkan bisnis di bidang teknologi inforrmasi. Apalagi ceruk di bisnis IT sangatlah banyak. “Saya melihat pasar untuk manajemen solusi ini masih sangat besar, sehingga persaingan tidak terlalu berarti,” ucap Rayi.

Bertolak dari kondisi tersebut, Rayi pun membangun HASH dengan modal awal sekitar Rp 100 juta. Untuk itu, awalnya Rayi pun harus rela bolak-balik Taipei-Malang. Sesuai namanya, startup ini mengedepankan Hash, yaitu satu metode untuk menilik keaslian dari suatu media. Ini bisa di ibaratkan sebagai biometric identifikasi digital dari file, folder atau drive. Fungsi Hash sendiri adalah memetakan data digital agar diperoleh hash yang menunjukkan ukuran tepat dari file tersebut.

Baca juga :   Bank Mandiri Gandeng Grab Perluas Layanan Keuangan Digital

Dijelaskan Rayi, secara sederhana hash mirip dengan DNA, yang memungkinkan seseorang memverifikasi data yang diperoleh apakah memang sama seperti aslinya atau tidak. Hash dalam masa sekarang ini digunakan antara lain di dalam hash tables, yang fungsinya agar dapat menemukan data dengan cepat (misalnya pada definisi kamus). Hash juga untuk membangun caches pada media penyimpanan besar. Tujuannya sama agar ketika melakukan pencarian bisa cepat diperoleh. Kegunaan lainnya adalah menemukan duplikasi data atau data yang mirip (similar).

Menurut Rayi, HASH memiliki dua produk unggulan yaitu Qlarin dan Manunggal. Platform Qlarin akan membantu klien memastikan aktivitas operasionalnya berjalan sesuai prosedur bisnis. Juga, eksekusi semua proses bisnis sesuai prosedur (recipe) yang telah dibuat.

Secara otomatis, Qlarin akan mendelegasikan pekerjaan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan urutan prosedur. “Dengan Qlarin, semua pegawai dapat mengetahui detail langkah penyelesaian pekerjaan beserta batas waktunya,” ujarnya.

Sedang Manunggal adalah solusi kolaborasi dan visualisasi data dengan empat fitur dan keunggulan, yaitu Collaborative Database, Uniform Queries, Powerful Plotting dan Easy-to-Share.” Dengan Manunggal, terdapat berbagai macam basis data yang bisa dikolaborasikan. Ambil tabel dan view dari masing-masing basis data, padukan menjadi basis data virtual baru,” jelasnya.

 

Rayi Yanu Tara berharap, ke depannya HASH ini bisa semakin maju dan berkembang serta bisa mewujudkan visinya, yaitu secara umum ingin menjadi enabler bagi bisnis lain (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Menjaga Kualitas

Dengan konsep ini, HASH pun mendapat klien dari perusahaan tekenologi dunia seperti Telin dari Hong Kong, Taiwan dan Malaysia. Tak mengherankan, meski terbilang baru memasuki tahun ketiga, Rayi mengaklaim startup yang dibangunnya ini telah balik modal sepenuhnya.

“Kami berusaha untuk mempertahankan kualitas. Oleh karena itu, kami belum berani menambah klien,” ujarnya.

Hal itu, lanjut Rayi, karena kendala terbesar ada pada keterbatasan sumber daya manusia (talent) di bidang IT. Saat ini, HASH memiliki 16 karyawan yang sebagian besar adalah tenaga developer dalam negeri.

Baca juga :   Dorong Milenial Nonton Film Nasional, GoPay Gandeng Cinema XXI

“Kalau kami terlalu memaksakan nanti malah merugikan yang sudah ada. Memang secara bisnis margin tidak besar, tetapi kami ingin komitmen pada layanan yang berkualitas,” tegas Rayi.

Di sisi lain, dia juga membuka peluang kerjasama untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). “Kami tidak membatasi klien kami, mau enterprise atau small medium enterprise (SME) atau corporate, kami terima,” ujarnya.

Sejauh ini, harga layanan HASH dimulai dari Rp 350 ribu/bulan. “Kamu tahu ada stigma di UKM kalau layanan IT itu mahal. Tetapi kami membuka banyak opsi, termasuk zero cost dengan konsep partnership. Jadi kalau mereka sudah ada keuntungan, barulah kami mendapat bagi hasil,” lanjut Rayi.

Rayi berharap, dengan pengembangan teknologi maka bisnis yang dia bangun ini dapat terus berjalan. Tak hanya itu, Rayi punya visi ingin menjadikan HASH sebagai enabler bagi perkembangan bisnis lain untuk bisa maju bersama dan berkembang bersama dalam sebuah bisnis.

“Ke depannya HASH ini bisa semakin maju dan berkembang serta bisa mewujudkan visinya, yaitu secara umum ingin menjadi enabler bagi bisnis lain. Karena kami menganggap bisnis lain ini sebagai partner. Jadi, ibaratnya ketika bisnis lain maju, kami juga ikut maju,” pungkasnya.

 

====================================

Rayi Yanu Tara, Ph.D

  • Tempat Tanggal Lahir : Malang Januari 1988
  • Pendidikan                : PhD Computer Sains National Taiwan University of Science and Technology
  • Pekerjaan                 : CEO & Founder HASH Rekayasa Teknologi
  • Mulai Usaha              : April 2016
  • Modal Awal               : sekitar Rp 100 juta
  • Jumlah Tim               : 16 Karyawan

======================================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Tags: HASH Rekayasa TeknologiRayi Yanu Tarastratup teknologi informasi
Previous Post

Pertumbuhan E-commerce di Indonesia 500%

Next Post

Quipper Siapkan Fitur Untuk SBMPTN 2019

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
Quipper Siapkan Fitur Untuk SBMPTN 2019

Quipper Siapkan Fitur Untuk SBMPTN 2019

E-commerce Harus Berevolusi Masuki Era Industri 4.0

Ipsos: Perilaku Konsumen Indonesia Masih Konvensional Saat Belanja Online

E-Procurement Dukung Percepatan Industri 4.0

E-Procurement Dukung Percepatan Industri 4.0

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version