youngster.id - Krisis Covid-19 memberikan dampak signifikan untuk para pelaku industri fesyen. Banyak merek fesyen yang terdampak hingga harus gulung tikar, terutama ketika masa PSBB pertama pada bulan Maret tahun lalu. Pelanggan yang membatalkan pesanan mereka dan berkurangnya order setiap bulan memberikan dampak penurunan pada revenue brand fesyen Tanah Air.
Namun setelah setahun berjalan, brand fesyen perlahan mulai kembali seperti masa pre-pandemic. Termasuk layanan persewaan, layanan ini menjadi favorit banyak wanita di Indonesia. Terlepas dari trauma tahun lalu, pandemi telah meningkatkan relevansi konsep persewaan. Konsumen kini menuntut pilihan fesyen yang lebih sustainable.
Melihat potensi pasar tersebut mendorong Dea Amira meluncurkan aplikasi fashion and lifestyle untuk penyewaan dan pembelian bernama Rentique pada tahun Agustus 2019.
“Kami telah belajar selama masa pandemi bahwa semua orang dapat hidup dengan metode ’live with less’. Ini merupakan perubahan besar bagi kita semua, mempertahankan lemari pakaian yang penuh dengan fast fashion item yang hanya dapat dikenakan satu atau dua kali sudah tidak lagi menjadi tren. Konsumen saat ini lebih memilih untuk mengonsumsi sedikit barang namun sustainable & reliable. Salah satu cara untuk mengurangi kepemilikan pakaian adalah beralih menggunakan layanan penyewaan. Layanan penyewaan digunakan pada acara-acara spesial, seperti in person meeting, pernikahan, maternity shoot, wisuda virtual, staycation atau sekedar hangout dengan teman. Kami rasa konsep bisnis layanan persewaan bisa menjadi salah satu pemenang dalam industri ritel mendatang,” papar Dea, yang juga bertindak sebagai CEO Rentique, dalam keterangan tertulisnya.
Disebutkan Dea, ketika diluncurkan Rentique menawarkan alternatif fesyen yang terjangkau bagi konsumen wanita untuk mengenakan item karya desainer pada berbagai acara melalui konsep penyewaan, dengan harga sewa mulai dari Rp 80.000 per 4 hari.
Setelah beberapa bulan didirikan, Rentique merambah ke layanan membership yang memungkinkan pengguna untuk menyewa 8 item koleksi desainer hanya dengan Rp 390.000 per bulan. Pada tahun 2021, layanan Rentique telah mencakup 31 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 55.000 pengguna aktif pada aplikasi iOS dan Android. Pada tahun 2020 Rentique memenangkan penghargaan aplikasi terbaik dari Google Asia Pacific untuk kategori “Hidden Gem”.
“Pengguna baru di Rentique semakin meningkat. Tumbuh normalisasi behavior mengenakan item second hand yang marak sejak pandemi Covid-19. Bahkan saat ini ketika stay di rumah, trennya para wanita mulai mengenakan pakaian yang lebih dress up walaupun hanya sekedar zoom meeting. Dressing up mulai aktif kembali terlebih jika ingin bertemu dengan teman, ada perasaan untuk terlihat well put together dan tampil fashionable untuk foto OOTD yang kemudian di-post pada social media mereka,” tambah Dea.
Menurut Dea, layanan sewa satuan atau one time rental masih menjadi “produk unggulan” Rentique. Selain itu, perusahaan juga menawarkan layanan sewa untuk wanita hamil dan anak-anak untuk terlihat menawan pada setiap acara baik informal maupun formal.
“Rentique telah bermitra dengan layanan laundry ramah lingkungan sejak didirikan, layanan laundry mitra kami telah memegang sertifikat enviro-kleen, yang notabene tidak menggunakan bahan kimia berbahaya sehingga tidak membahayakan pengguna & planet. Sejak didirikan Rentique juga menggunakan recycled garment bag sebagai wadah penyimpanan item fesyen, agar mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai,” klaim Dea.
Saat ini, Rentique telah memiliki lebih dari 5.000 produk fesyen dari desainer internasional maupun lokal, dan telah bekerjasama dengan lebih dari 60+ brand lokal selama pandemi. Dengan bergabung bersama Rentique, designer dapat menambah pendapatan baru, setiap bulannya menghasilkan keuntungan lebih dari 20%. Rentique juga membagikan informasi terkait quality control kepada desainer. Termasuk hal-hal sederhana seperti tren pasar, atau cara agar jahitan kancing dapat diperkuat. Hal itu diyakini dapat membantu desainer untuk meningkatkan daya tahan barang (durability) dan sebagai bahan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk koleksi di masa mendatang.
“Misi saya dengan Rentique, bukan mengubah perilaku konsumen untuk lebih memilih menyewa daripada membeli, tetapi untuk membentuk perilaku konsumen agar dapat berbelanja dengan lebih baik dan bijak. Sejak Rentique didirikan konsumen benar-benar mengadopsi gagasan ini bahwa tidak perlu kita memiliki semua item dan ‘take pride in ownership’, dengan rental, telah mengubah perspektif member kami untuk mengadopsi gaya hidup yang sustainable & live with less. Penting sekali untuk kita semua mulai mencoba gaya hidup ini sekaligus menghemat budget shopping setiap bulan dengan sesuatu yang longlasting dan lebih affordable” tutup Dea.
Salah satu pelanggan setia Rentique adalah Putri Indonesia Gorontalo 2019, Artika Rustam, mengatakan menyukai konsep fashion rental. Sebab, memiliki sesuatu yang baru yang kemudian beberapa kali dipakai, dan setelah itu mencoba item baru.
“Sebelum menggunakan Rentique, saya menghabiskan sekitar Rp800.000 per bulan untuk membeli item baru, dengan Rentique saya hanya menghabiskan Rp390.000 per bulan dan saya bisa mendapatkan 8 item setiap bulannya. Ini benar-benar win-win solution untuk kantong dan untuk lingkungan. Melalui layanan ini saya lebih bisa mengekspresikan style fesyen saya, have fun with it dengan sekaligus menjadi eco-warrior,” ujar Artika. (AMBS)
Discussion about this post