youngster.id - Keberadaan perusahaan rintisan atau startup diharapkan mampu menciptakan ekosistem bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang menggerakkan roda perekonomian nasional di masa mendatang.
Pasalnya, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sumber daya EBT yaitu lebih dari 400 GW, sedangkan dari jumlah tersebut baru dimanfaatkan sebesar 2,5% atau 10 GW. Pemerintah giat mendorong optimalisasi pemanfaatan EBT untuk pembangunan yang berkelanjutan dan lingkungan hidup.
Untuk itu, potensi, ide, dan inovasi dari para innovator dan startup energi ini perlu digali dan dikembangkan demi terciptanya ekonomi hijau di Indonesia. Inisiatif itu dilakukan New Energy Nexus dengan menggelar Festival Energi Terbarukan [RE]Spark 2022.
“New Energy Nexus mendukung beragam wirausaha atau startup energi bersih, mulai dari teknologi baru hingga penerapan dan adopsi energi bersih melalui program akselerator, pendanaan, dan ekosistem. Kami memahami bahwa memberikan sumber daya yang tepat kepada wirausaha atau startup pada waktu yang tepat akan membuka solusi energi bersih yang dibutuhkan dunia untuk mengatasi krisis iklim. Sampai tahun ini, kami memiliki program di 10 negara untuk membantu para startup berkembang dan berhasil. New Energy Nexus berkomitmen untuk selalu mendukung dan berkontribusi dalam menciptakan transisi energi bersih di dunia,” ujar Chief Energy Officer New Energy Nexus, Danny Kennedy, dalam sambutannya di The Westin Hotel, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Menurut Danny, festival yang mengusung tema ‘Accelerating Transition and Igniting Innovation’ ini diselenggarakan untuk mendukung dan mempercepat adopsi energi terbarukan dan inovasi ramah lingkungan, melalui rangkaian kegiatan seperti: Hackathon – ajang kompetisi pengembangan inovasi dan bisnis startup dalam menemukan solusi permasalahan iklim, Pameran – ada 23 startup memamerkan inovasi/produknya, Investment Speed Dating – sesi mempertemukan startup dengan calon investor, serta diskusi interaktif terkait energi terbarukan dalam sesi Workshop dan seminar.
Festival Energi Terbarukan [RE]Spark membuka kesempatan bagi para inovator dan startup memamerkan produk, layanan dan karya mereka dalam proses dekarbonisasi dan menuju transisi 100% untuk 100% energi bersih Indonesia, termasuk target nol emisi karbon. Ada lebih dari 30 inovator dan startup energi terbarukan dari berbagai bidang, seperti energi bersih, e-mobility, akses energi, digitalisasi energi, customer experience, dan inovasi model bisnis.
Festival ini juga memfasilitasi startup energi terbarukan yang tergabung dalam program inkubasi dan akselerasi New Energy Nexus Indonesia serta mitra-mitra startup inovatif lainnya untuk menunjukan inovasi mereka. Beberapa startup yang bergabung seperti: Olatmaras –yang memproduksi sepeda listrik, cold storage bertenaga surya, dan pompa submersible bertenaga surya; Xurya — platform energi terbarukan dengan visi untuk merevolusi industri energi di Indonesia; dan Spora EV — startup kendaraan listrik berbasis engineering.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno yang memberikan keynote speech secara virtual menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada startup yang bergerak di bidang energi terbarukan dan climate innovation dalam mewujudkan industri pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta tentunya turut membangun bisnis untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
“Saya berharap dengan banyaknya startup yang bergabung dalam Festival Energi Terbarukan [RE]Spark yang diselenggarakan oleh New Energy Nexus Indonesia dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan terciptanya ekonomi berbasis energi bersih di Indonesia,” ujar Sandiaga.
Di hari kedua acara Festival Energi Terbarukan [RE]Spark 2022, sebanyak 10 startup peserta program Hackathon akan mempresentasikan ide, inovasi dan karya mereka pada sesi Demo Day dihadapan 5 juri. Juri akan memilih 3 tim terbaik dan 1 tim favorit di ajang Hackathon 2022 yang menyediakan total hadiah Rp100 juta. (*AMBS)
Discussion about this post