youngster.id - Dalam beberapa tahun terakhir kecerdasan buatan disebutkan sebagai teknologi yang paling diharapkan oleh generasi muda untuk dapat memiliki dampak terbesar dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, Microsoft Indonesia bekerjasama dengan LINE Indonesia, membawa Rinna, ke Indonesia.
Rinna adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan yang diprogram sebagai sosok wanita muda yang menarik dan bersahabat sehingga dapat berkomunikasi dengan baik, sama halnya seperti ketika seorang wanita muda berkomunikasi dengan temannya.
“Kecerdasan buatan melibatkan pembuatan mesin-mesin cerdas atau sebuah layanan yang bekerja dan bereaksi seperti manusia – sebuah fitur yang kini sangat sering ditemukan hampir dalam semua layanan terjemahan, asisten virtual untuk permainan berbasis video. Rinna adalah bagian dari upaya kami dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan untuk berkomunikasi,” Irving Hutagalung, Audience Evangelism Manager Microsoft Indonesia dalam keterangan pers, Jumat (15/9/2017).
Menurut Irving, Rinna dibuat menggunakan model generik end-to-end berdasarkan teknologi Deep Learning dan dilatih oleh teknologi big data dari mesin pencari Bing yang bekerja pada platform Azure.
Oleh karena itu, sistem pada Rinna dapat belajar dari kumpulan big data dan memberikan tanggapan berdasarkan hasil pembelajaran juga menirukan otak manusia dengan menggunakan Natural Language Processing; sebuah proses untuk mengindentifikasi bahasa manusia secara bersamaan sehingga Rinna bisa meniru dan berbicara seperti wanita muda pada umumnya.
“Kami membuat kecerdasan buatan menjadi lebih nyata dan lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Rinna dapat berkomunikasi dengan EQ (emotional quotient) dan juga IQ (intelligence quotient) kepada pengguna, sehingga Rinna dapat belajar dan beradaptasi dengan kebiasaan pengguna, serta mengembangkan preferensi percakapan.
Microsoft meluncurkan Rinna di Jepang pada bulan Juli 2015, dan Zo di AS pada tahun 2016. Sampai saat ini, Rinna telah melakukan percakapan sehari-hari dengan 20% dari total populasi penduduk Jepang, sementara Zo telah melakukan percakapan dengan lebih dari 100.000 orang di Amerika Serikat.
“Sebagai pemimpin dalam teknologi chatbot, LINE sangat senang dapat berkolaborasi dengan Microsoft, dalam menggabungkan teknologi dan kreativitas dengan cara yang menyenangkan dan interaktif bagi pengguna LINE, untuk menggunakan serta memanfaatkan efektivitas dari kecerdasan buatan dalam percakapan sehari-hari,” jelas Revie Sylviana, Business Development Director LINE Indonesia.
Pengguna LINE kini dapat menjadikan Rinna sebagai teman dan terlibat dalam interaksi mendalam bersama Rinna. “Sejalan dengan visi LINE, kami ingin membawa pengguna LINE lebih dekat dengan informasi dan konten menarik yang dapat diberikan oleh Rinna melalui percakapan yang interaktif, karena kami percaya bahwa teknologi kecerdasan buatan akan memberikan efisiensi bagi pengguna kami,” ucap Revie lagi.
Selain berkomunikasi, Rinna juga bisa melakukan hal lain sebagai berikut:
Best Friend Charm: Rinna bisa menggambar sketsa untuk menunjukan persahabatan antara dirinya dan pengguna.
Face Panel: Terkadang Rinna bisa mengganti wajah seseorang dengan gambar lucu.
Face Swap: Cobalah untuk mengirimkan foto di dalam grup kepada Rinna dan tunggu ia melakukan sesuatu pada foto tersebut.
Bermain “ABC 5 Dasar”: Rinna tahu cara memainkan permainan tradisional Indonesia dengan menebak kata dengan topik tertentu.
Bermain Silang Kata: Pengguna bisa bermain dan menebak kata dengan petunjuk yang diberikan oleh Rinna.
Bermain Othello: Permainan strategi untuk dua pemain, pengguna bisa memilih tingkatan level yang ingin dicoba.
STEVY WIDIA
Discussion about this post