Salesforce: 97% UKM di Indonesia Akui AI Tingkatkan Pendapatan Usaha

salesforce AI

Pengembang AI. (Foto; ilustrasi/salesforce)

youngster.id - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau Small Medium Business (SMB) memainkan peran yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Namun dengan sumber daya yang terbatas, mereka mengalami banyak tantangan mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya. Seiring perkembangan Artificial Intelligence (AI) menuju agen otonomus, kini UKM memiliki kesempatan mengatasi segala tantangan yang selama ini ada dengan bantuan dari tenaga kerja yang tak terbatas.

Bahkan, laporan terbaru yang dirilis Salesforce bertajuk Small & Medium Business Trends, menyebutkan bahwa 97% SMB di Indonesia mengaku implementasi AI dapat meningkatkan pendapatan bisnis mereka.

Iman Muhammad, Country Leader Salesforce Indonesia mengatakan, Agen AI secara mandiri dapat menjangkau pelanggan dan mengerjakan pekerjaan rutin di saat yang bersamaan, memungkinkan bisnis kecil bertindak lebih di tengah keterbatasan.

Menurutnya, solusi seperti Agentforce 2.0, platform tenaga kerja digital pertama di dunia, menciptakan kesempatan yang sama bagi SMB dengan membuka akses kepada agen AI tepercaya dan dapat dikustomisasi dengan kemampuan yang telah ditanam.

“Hal ini memungkinkan SMB meningkatkan skalabilitas tenaga kerja dan mampu bersaing dengan perusahaan besar,” kata Iman, dikutip Jum’at (17/1/2025).

Laporan itu menyebutkan, secara global sebanyak 75% pelaku SMB mengaku telah melakukan eksperimen atau telah mengimplementasikan AI dalam bisnisnya. AI diakui telah berdampak positif pada perolehan pendapatan, produktivitas, dan pengalaman pelanggan.

Di Indonesia, sebanyak 77% SMB telah menggunakan atau bereksperimen dengan AI. Sebanyak 41% pemimpin SMB di Indonesia khawatir perusahaannya menjadi tertinggal jika belum mengimplementasikan AI. Adapun Top 3 contoh kasus AI di Indonesia: mesin pencarian berbasis teks, optimalisasi kampanye marketing, dan rekomendasi otomatis bagi pelanggan.

Seiring munculnya beragam penawaran solusi teknologi dan kapasitas yang terus bertambah, pemimpin SMB menghadapi tekanan untuk mengelola teknologi dengan efektif. Sebanyak 77% pemimpin SMB di Indonesia menyatakan mengikuti perkembangan teknologi penuh tantangan. Lalu, 29% pemimpin SMB di Indonesia menyatakan tidak memiliki waktu yang cukup untuk menguasai seluruh teknologi yang digunakan pada perusahaan mereka. Sedangkan, 92% SMB di Indonesia menyatakan peningkatan kualitas data berimbas positif kepada peningkatan pendapatan mereka.

Laporan itu menyebutkan, kepercayaan konsumen berada pada titik terendah pada beberapa tahun terakhir. SMB mulai mencari partner yang berkompeten untuk membantu mereka bernavigasi di dunia digital yang penuh dengan risiko keamanan dan perkembangan teknologi yang pesat.

Sebanyak 87% SMB di Indonesia akan meluangkan waktu lebih untuk teknologi dengan melibatkan partner yang dapat dipercaya. Namun, Top 3 kekhawatiran SMB terkait implementasi AI di Indonesia: masalah keamanan, ketidakpercayaan pelanggan terhadap AI, dan masalah etika penggunaan AI.

Laporan Salesforce ini berisikan wawasan dari 3.350 pemimpin SMB yang tersebar di 26 negara dalam hal pengimplementasian kecerdasan artisial (AI) pada bisnisnya. Survei tambahan dengan melibatkan 150 pemimpin bisnis dilakukan di Indonesia.

“Penelitian ini menyoroti bagaimana pelaku SMB memanfaatkan AI untuk mendorong pertumbuhan di tengah tren agen AI otonom,” tutup Iman. (*AMBS)

 

Exit mobile version