youngster.id - Usaha rintisan pertanian berbasis teknologi Sayurbox menargetkan tahun ini akan melakukan ekspansi, baik dari segi lokasi maupun layanan. Untuk lokasi, selain telah melayani ribuan konsumen di Jabodetabek, Surabaya, dan Bali, Sayurbox juga akan hadir di Bandung.
“Dari segi layanan, Sayurbox menambah layanan next-day delivery untuk pengantaran hari esoknya serta instant delivery untuk pengiriman secepatnya, yaitu sekitar 30 menit sampai 1 jam, di lokasi tertentu,” ungkap Amanda Susanti, Co-founder & CEO Sayurbox, kepada youngster.id beberapa waktu lalu.
Menurut Amanda, untuk menopang target tersebut beberapa upaya dan startegi telah dilakukan Sayurbox. Misalnya, dalam mempertahankan supply-chain yang sustainable dan berkelanjutan, Sayurbox melakukan pendekatan yang baik dengan petani lokal. Ia membangun kerja sama sebagai mitra dan Sayurbox bertanggung jawab memberikan edukasi kepada petani agar menghasilkan produk dengan kualitas yang unggul.
Namun membangun relasi yang baik tidaklah cukup. Untuk itu, Sayurbox terus memberikan literasi penggunaan teknologi informasi kepada petani lokal. Tujuannya agar para mitra dapat terbiasa dengan perkembangan teknologi dalam mengupayakan pendekatan sosial dengan konsumen.
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, tentu Amanda melihat pentingnya infrastruktur teknologi yang andal agar dapat memenuhi permintaan konsumen. “Ketika baru berdiri, Sayurbox menggunakan sistem file-based yang sederhana. Namun, seiring perusahaan bertumbuh, Sayurbox perlu mencari dan menemukan infrastruktur teknologi yang lebih baik dan scalable untuk menjawab kebutuhan perusahaan,” ungkapnya.
Apalagi ketika awal Pandemi Covid-19, Sayurbox mengalami lonjakan permintaan yang tinggi. Kondisi ini yang mendorong, Amanda memutuskan untuk migrasi ke cloud AWS. “Sayurbox menggunakan solusi AWS secara end-to-end dari hulu ke hilir yakni dari petani, logistik, hingga digunakan oleh pelanggan untuk mengakses layanan Sayurbox. Sehingga layanan kami dapat memuaskan dengan proses yang sudah digital,” ujarnya.
Hal ini mendorong perkembangan teknologi Sayurbox untuk melakukan agregasi dengan pemodelan data untuk mempertemukan antara konsumen, petani, dan mitra pengemudi dan memetakan jalur distribusi yang semakin efisien.
“Misalnya, kami menambah layanan untuk konsumen pesan lebih malam dengan produk datang lebih pagi. Bahkan di sejumlah wilayah dan untuk produk tertentu dapat tersedia dalam waktu 6-8 jam, delivery same day dan delivery instant,” tambahnya lagi.
Dengan dukungan teknologi, kini Sayurbox bisa melakuan ekspansi dengan menambah variasi item. Jika sebelumnya mereka hanya menyediakan produk buah-buahan dan sayuran, kini sudah ada ikan, daging, susu dan snack. Semua itu dikurasi dengan baik dan informasi lengkap seperti lokasi panen hingga informasi pemasok.
Hingga saat ini, platform dengan slogan “klik, panen, kirim” ini sudah bekerjasama dengan ratusan perkebunan dan mitra petani lokal untuk melayani puluhan ribu pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek dan Bandung. Bahkan, sepanjang tahun 2019 lalu, Sayurbox sudah berhasil menjual sebanyak 1.8 juta kg buah dan sayur dengan total pengiriman sekitar seribu pengiriman yang dilakukan dalam sehari.
Selain itu, lewat aplikasi Sayurbox ini, Amanda berhasil memotong rantai panjang distribusi hasil panen yang rumit, memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk sayur dan buah-buahan yang segar dan sehat. Dan, tentunya memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para petani tradisional.
Tak hanya sampai di sana, lanjut Amanda, Sayurbox pun berkomitmen dalam memangkas penggunaan sampah plastik untuk membungkus produk-produk hasil pertaniannya. Sayurbox menggunakan wadah tertentu dalam mengemas sayur dan buah-buahan yang akan dikirimkan kepada konsumen
“Kami menambah variasi item agar pelanggan dapat memperoleh semua kebutuhannya dengan lebih mudah, segar dan nyaman,” ucap perempuan yang berhasil masuk daftar Forber Under 30 kategori Industri, Manufacturing & Energy di tahun 2019.
Menurut Amanda, menjaga kualitas menjadi kunci bagi Sayurbox dalam mempertahankan kepercayaan konsumen. Karena tidak jarang beberapa konsumen merasa kurang yakin dengan kualitas kematangan buah yang hanya terlihat dari gambar. Pentingnya menjaga kepercayaan ini perlu dikembangkan lagi bagi Sayurbox ke depannya.
“Kami memiliki standar dalam kemitraan dengan petani seperti, pemanenan yang bebas pestisida, memiliki sertifikat organik, dan melihat bagaimana proses pendistribusian produk yang mereka biasa lakukan. Karena itu kami berharap kedepan Sayurbox dapat menjadi leading dalam supply produk segar di Indonesia dan membantu petani dan supplier dalam mengembangkan teknologi bagi kesejateraan petani dan masyarakat,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post