Semester Pertama 2023, Total Pendanaan ke Startup Teknologi di Asia Tenggara Turun 71%

Program Startup4ndustry

Startup4ndustry, Upaya Cetak Pelaku Startup Digital untuk Solusi Kebutuhan Teknologi IKM (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Pada paruh pertama tahun 2023, total pendanaan ke startup teknologi Asia Tenggara (SEA) turun 71% menjadi US$2,3 milia, dari US$8 miliar tahun lalu.

Hal itu terungkap dari laporan Tracxn Technologies Ltd bertajuk “SEA Tech Semi-Annual Funding”. Laporan itu menyebutkan bahwa total pendanaan pada paruh pertama 45% lebih rendah dari US$4,3 miliar yang terkumpul pada paruh kedua tahun 2022.

“Penurunan ini sebagian besar didorong oleh penurunan investasi tahap akhir di paruh pertama, yang masing-masing turun 54% dan 72% jika dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2022 dan paruh pertama tahun 2022,” ungkap laporan Tracxn, seperti dilansir Technode.global, Kamis (13/7/2023).

Sementara itu, dua kuartal pertama tahun ini mengalami tingkat pendanaan yang sama. Investasi senilai US$1,15 miliar dan US$1,17 miliar dicatat masing-masing pada kuartal pertama dan kuartal kedua tahun 2023.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa paruh pertama tahun 2023 adalah setengah tahun yang paling sedikit didanai sejak 2020. Pendanaan tertinggi terjadi pada tahun 2021, setelah itu terjadi penurunan. Investasi ke wilayah ini turun 39% pada 2022, jika dibandingkan dengan 2021.

Beberapa alasan utama tren penurunan ini bisa jadi adalah kenaikan suku bunga dan lingkungan ekonomi makro saat ini.

Fintech, aplikasi perusahaan, dan ritel adalah segmen dengan kinerja terbaik di bidang ini pada paruh pertama tahun 2023. Kendati begitu, segmen ini pun mengalami penurunan pendanaan dalam enam bulan pertama tahun 2023, jika dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2022.

Sektor Fintech telah mengumpulkan total US$926 juta pada paruh pertama tahun 2023, menyumbang hampir 40% dari dana yang dikumpulkan oleh ekosistem startup teknologi Asia Tenggara selama periode ini.

Dua segmen yang mengalami peningkatan pendanaan adalah autotech dan insurtech. Pendanaan di segmen teknologi otomotif telah tumbuh dari US$23,6 juta pada paruh kedua tahun 2022 menjadi US$317 juta pada paruh pertama tahun 2023. Sementara itu, pendanaan di segmen insurtech telah meningkat dari US$98,7 juta pada paruh kedua tahun 2022 menjadi US$262 juta pada paruh pertama tahun 2023.

Pada paruh pertama tahun 2023 ini hanya satu perusahaan, yaitu eFishery, yang masuk ke klub unicorn, dibandingkan dengan enam unicorn baru pada paruh pertama tahun 2022. Selain itu, paruh pertama tahun ini hanya ada 29 akuisisi, dibandingkan dengan 43 di paruh kedua tahun 2021 dan 69 di paruh kedua tahun 2022.

Tetapi, pada paruh pertama tahun 2023 ini ada lima perusahaan rintisan teknologi yang go public, dibandingkan hanya satu di paruh pertama tahun 2022.

Di kawasan Asia Tenggara, kota Singapura, Jakarta, dan Petaling Jaya menjadi kota dengan pendanaan terbanyak dalam enam bulan pertama tahun 2023. Startup-startup teknologi di Singapura menarik investasi senilai US$1,2 miliar, sementara startup-startup di Jakarta dan Petaling Jaya masing-masing mengumpulkan US$378 juta dan US$202 juta.

East Ventures, Seeds Capital, dan Y Combinator adalah investor paling aktif berinvestasi di startup teknologi di Asia Tenggara pada paruh pertama tahun 2023.

Y Combinator, East Ventures, dan 500 Global adalah investor unggulan teratas, sementara Gobi Partners, SMDV, dan Peak XV Partners adalah investor tahap awal teratas. Sedangkan SoftBank, Avataar Ventures, dan Prosperity7 Ventures adalah investor tahap akhir teratas. (*AMBS)

 

Exit mobile version