youngster.id - Pendanaan startup di Asia Tenggara pada bulan November 2024 mengalami penurunan tajam. Laporan platform penelitian startup tracxn menyebutkan, total pendanaan berjumlah US$84 juta dalam 20 putaran, menandai penurunan signifikan sebesar 76,55% dibandingkan Oktober 2024 dan penurunan 66,18% dari November 2023.
“November 2024 merupakan bulan pendanaan terendah tahun ini, dengan penurunan drastis dibandingkan Oktober 2024 dan periode yang sama tahun lalu,” kata pihak Tracxn, seperti dilansir TN Global, Senin (9/12/2024).
Menurut laporan itu, pendanaan tahap awal (early stage) mendominasi sebesar 70,5% dari total investasi, sementara pendanaan tahap benih (seed stage) memberikan kontribusi sebesar 29,5%, yang mencerminkan fokus pada investasi tahap awal.
Untuk aktivitas keluar, pada November tercatat hanya ada satu akuisisi, dimana DRVR diakuisisi oleh Sentiance pada 4 November. Tidak ada IPO teknologi yang terjadi selama bulan tersebut, hal ini menunjukkan kondisi pasar yang penuh tantangan.
Kesepakatan terbesar pada November 2024 adalah StakeStone (Singapura) yang mengumpulkan US$22 juta, diikuti oleh Podium (Singapura) dengan US$15,2 juta, dan U2U Network (Vietnam) yang mendapatkan US$13,8 juta.
“Kesepakatan-kesepakatan penting ini menggarisbawahi dominasi Singapura dalam menarik pendanaan yang signifikan dan kemunculan Vietnam sebagai pasar yang penting bagi para investor,” tambahnya.
Singapura memimpin dengan jumlah pendanaan sebesarUS$64,3 juta, dan memberikan kontribusi pendanaan terbesar. Hanoi, Vietnam menyusul dengan US$13,8 juta, menunjukkan meningkatnya daya tarik negara-negara berkembang. Sedangkan, kota-kota lain seperti Johor Baru, Thu Dau Mot, dan Jakarta mencatat aktivitas pendanaan yang kecil, masing-masing menerima kurang dari US$2 juta.
Untuk investor modal ventura, Skystar Capital memimpin daftar dengan dua kesepakatan, mendanai Dat Bike dan Mimin, masing-masing mengumpulkan US$1,5 juta. Investasinya beragam secara geografis, menargetkan Vietnam dan Indonesia.
Kemudian, Vynn Capital menyelesaikan satu kesepakatan, mendanai DF Automation and Robotics senilai US$1,9 juta di Malaysia. Dan, IDG Blockchain memiliki satu kesepakatan, menginvestasikan US$13,8 juta di Jaringan U2U di Vietnam. Ini mewakili jumlah pendanaan terbesar dalam kategori VC.
Sedangkan untuk investor equitas swasta (Private Equity/PE), Phillip Private Equity berinvestasi di Capital C di Singapura, meskipun jumlah pendanaannya tidak diungkapkan. Reefknot Investments menginvestasikan US$9 juta di Locad, yang juga berbasis di Singapura. Ini adalah satu-satunya jumlah pendanaan PE yang diungkapkan.
Sementara untuk incubator, Plug and Play Tech Center mendukung Pi-xcel dengan US$2,7 juta di Singapura. Founder Institute mendukung Aonic di Malaysia, meskipun rincian pendanaannya tidak diungkapkan. Da, Rocket Internet juga menginvestasikan $9 juta di Locad, yang tumpang tindih dengan Reefknot Investments, yang menunjukkan potensi investasi bersama di Singapura. (*AMBS)