youngster.id - Pandemi covid-19 telah membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakt, terutama para pekerja. Perjuangan sejumalh pekerja di masa pandemi dengan segala keterbatasan mereka dirangkai dalam serial film dokumenter berjudul “Carry On – Stories in the time of Corona”.
Serial ini merupakan garapan EOS Creator Indonesia, Reyhan Aliy, seorang fotografer dan videografer profesional sekaligus founder of Carito Films Creative House. Film seri dokumenter ini terdiri dari 6 episode dengan latar belakang profesi dan kisah hidup yang berbeda-beda tiap episodenya.
“Seri ini menceritakan tentang kondisi para pekerja yang ada di sekitar kita dengan melihat segala ciri khas tokoh di dalamnya, serta pelajaran tentang bagaimana cara mereka untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Dengan penggambaran biografi, dokumenter ini ingin menjadi media motivasi dan inspirasi berharga bagi penontonnya,” kata Reyhan dalam jumpa pers virtual, Kamis (11/11/2021).
Produksi seri dokumenter ini seluruhnya menggunakan perangkat kamera Canon EOS R6, kamera mirrorless full-frame yang dibekali fitur dan teknologi mutakhir yang mendukung perekaman video untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi.
Serial dokumenter yang terdiri dari 6 episode ini diinisiasi oleh Canon melalui PT Datascrip. Canon Business Unit Director PT Datascrip Monica Aryasetiawan mengatakan, melalui karya ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat untuk jangan mudah menyerah dengan keadaan.
“Tidak mudah mengangkat tema kehidupan ini karena banyak kisah pilu yang diceritakan. Namun, kami melihat kondisi ini justru menjadi satu titik balik bagi semua orang untuk bisa bangkit dari semua keterbatasan, karena pandemi dirasakan oleh semua orang, tidak memandang dari tingkat sosial, gender dan usia. Kami harap film seri dokumenter ini dapat menginspirasi dan menyampaikan pesan kepada penonton di Indonesia untuk tetap bangkit,” ujar Monica.
Episode 1 “Bulanan jadi Harian” menceritakan Hidayat mantan pegawai di perusahaan percetakan yang di-PHK karena omset perusahaannya yang terus merugi. Meski begitu, Hidayat tak patah semangat, ia tetap berjuang dan terus berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya mulai dari bekerja sebagai kuli serabutan hingga supir ojek online.
Episode 2 “Geladi dari Kamar” menceritakan seorang aktor teater yang mendadak kehilangan panggung ketika pandemi Covid 19 datang sehingga harus memutar otak untuk mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya.
Episode 3 “Guru Selamanya” mengisahkan tentang seorang guru honorer yang berlokasi di Cikalongkulon bernama Deni yang tak kenal lelah mengajarkan pada muridnya berbagai pelajaran hidup.
Episode 4 “Perawat Sejak Pikiran” bercerita tentang Minola Rivai atau Mimi, seorang ibu dua anak yang berprofesi sebagai perawat untuk pasien rawat rumah (homecare) yang juga melayani pengetesan rapid-antigen.
Episode 5 “Jadi Ayah Sepenuhnya” bercerita tentang Muhammad Hamidun atau Dudun yang berprofesi sebagai Wedding Photographer yang kehilangan order pekerjaan karena dilarangnya acara resepsi pernikahan.
Episode 6 “Goyang Tulang Punggung” menceritakan kisah Nia Izzati, seorang biduan dangdut sekaligus ibu dua anak yang terpaksa bekerja apa saja, mulai dari supir, pelayan cafe hingga kurir jualan online. Episode ini adalah apresiasi kehormatan dari Canon Indonesia kepada seluruh ibu dan kepala keluarga dalam memperjuangkan anak untuk mencapai cita-citanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post