Senin, 29 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Innovation

SHASA, Inovasi Rumah Garam Bertenaga Surya

2 Maret 2021
in Headline, Innovation
Reading Time: 2 mins read
SHASA, Inovasi Rumah Garam Bertenaga Surya

Muhammad Arif Billah, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS dengan gagasannya berupa Smart House Salt Maker Tenaga Solar Cell. (Foto: istimewa/ITS)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Sebagian warga pesisir di Indonesia adalah petani garam. Namun masalah kualitas kontrol agar bisa memenuhi kebutuhan dunia industri masih belum terpecahkan. Untuk meningkatkan kualitas garam dan membantu meningkatkan produksi petani garam lebih baik lagi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) Surabaya menggagas Smart House Salt Maker bertenaga surya.

Smart House Salt Maker Tenaga Solar Cell yang diberi nama SHASA ini digagas oleh Muhammad Arif Billah. Dia menjelaskan, adanya pandemi Covid-19 ini berpengaruh di berbagai bidang. Termasuk sektor industri garam. Ditambah faktor cuaca juga turut berpengaruh terhadap jumlah garam yang dihasilkan. Tak hanya menimbulkan lesunya harga garam, kondisi ini juga membuat para petani, khususnya di daerah Banyuwangi, kesulitan dalam proses produksi.

Baca juga :   DANA Optimalkan Kompetensi Gen Z untuk Berinovasi

Dari permasalahan ini, Arif tertarik untuk membuat sebuah sistem tambak yang dapat memproduksi garam secara otomatis tanpa terpengaruh oleh cuaca. “SHASA ini merupakan rumah garam yang berbentuk setengah lingkaran dan di bawahnya terdapat kolam garam dan lampu pemanas,” terang Arif yang dilansir laman its.ac.id.

Dia memaparkan, pada SHAHA lampu pemanas tersebut dikontrol menggunakan arduino dan sensor berfungsi untuk memanaskan air laut yang masuk ke dalam rumah garam. Selain itu, SHASA dilengkapi dengan empat sensor lain. Yakni sensor cahaya, sensor hujan, sensor salinitas, serta sensor suhu dan kelembaban.

“Sensor-sensor tersebut memiliki peran penting dalam mendeteksi keadaan cuaca sekitar,” kat Arif yang aktif tergabung dalam Tim Penalaran ITS ini.

Sistem yang diterapkan SHASA tidak terpengaruh kondisi cuaca. Misalnya jika cuaca mulai mendung dan terjadi hujan, sistem pemanas dari SHASA akan bekerja sehingga air tua atau air jenuh dari laut tetap dapat terproses. Produksi dan keuntungan bisa lebih banyak Meskipun sistem ini dinilai tidak ekonomis bagi para petani garam, namun sebenarnya pengeluarannya terhitung lebih murah jika dibandingkan dengan jumlah produksi garam yang dihasilkan.

Baca juga :   Limbah Plastik Jadi BioFuel

“Untuk kolam berukuran 7×8 meter diprediksi mampu menghasilkan garam sebanyak 500 kilogram, dan jika harga garam berada di kisaran Rp 500 per kilogram maka untung yang dihasilkan bisa lebih banyak,” ungkap Arif.

Objek studi kasus dilakukan Arif dipilih di Banyuwangi karena cuaca dan iklim di kota tersebut cocok dijadikan lahan garam. Dengan gagasan dari Arif ini, diharapkan mampu menjadi alternatif bagi petani dalam mengoptimalisasi produksi dan kualitas garam.

Gagasan SHASA ini membawa Arif berhasil meraih medali perak dalam Online National Essay Competition yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) Sumatera. “Ide ini ditanggapi juri dengan respon positif. Selain itu, mereka menilai bahwa ide ini mampu memberikan kebermanfaatan jika terealisasikan dengan apik,” tandas Arif

Baca juga :   Literasi Digital Digelar di 100 Kota

Dia berharap sistem yang ada dalam SHASA ini tidak berhenti dalam sebuah gagasan saja. Tapi dapat direalisasikan ke kehidupan nyata. Arif juga berharap, gagasannya ini dapat dikembangkan dan dilirik para stakeholder seperti pemerintah dan institusi lainnya. “Semoga garam lokal dapat terus berkembang, sehingga mampu mengurangi ketergantungan impor,” tutup Arif.

Tags: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)petani garamSHASASmart House Salt Maker bertenaga surya
Previous Post

Negeri Rutong Meluncurkan Smart Village Pertama di Provinsi Malaku

Next Post

Permudah Nasabah, BCA Fasilitasi Pembiayaan Mobil Secara Virtual

Related Posts

Tim Mahasiswa ITS Rancang Kursi Roda Yang Dikendalikan Gerakan Mata
Innovation

Tim Mahasiswa ITS Rancang Kursi Roda Yang Dikendalikan Gerakan Mata

21 Oktober 2024
0
Chatbot AI Milik OCA Revolusi Proses Komunikasi Di Kampus ITS
News

Chatbot AI Milik OCA Revolusi Proses Komunikasi Di Kampus ITS

7 September 2024
0
Zoho dan ITS Surabaya Gelar Young Creator Program, Jembatani Kesenjangan Pembelajaran di Kelas dan Kebutuhan Bisnis
Headline

Zoho dan ITS Surabaya Gelar Young Creator Program, Jembatani Kesenjangan Pembelajaran di Kelas dan Kebutuhan Bisnis

4 September 2024
0
Load More
Next Post
BCA Expoversary 2020 Di Gelar Serentak Di 3 Kota

Permudah Nasabah, BCA Fasilitasi Pembiayaan Mobil Secara Virtual

Puas Menonton Tanpa Gangguan Dengan Samsung Galaxy S21 Series

Puas Menonton Tanpa Gangguan Dengan Samsung Galaxy S21 Series

Naik Andong Rasa Digital dengan DANA

Naik Andong Rasa Digital dengan DANA

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version