youngster.id - Peluang dan kesempatan untuk masuk ke bisnis digital terbuka untuk siapa saja, termasuk para penyandang disabilitas. Untuk mendukung hal itu, Shopee Indonesia membuka kelas pelatihan bisnis digital dasar yang ditujukan untuk teman Tuli di Solo.
Kementerian Ketenagakerjaan menyebut, di tahun 2020, jumlah pengangguran terbuka kelompok difabel di Indonesia mencapai 247.000 orang. Keterbatasan pengetahuan dan sulitnya mendapat akses pada informasi menjadi kendala terbesar bagi kelompok difabel, termasuk Teman Tuli untuk bisa mandiri di tengah pandemi.
Berangkat dari inilah Shopee Indonesia bekerjasama dengan Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kota Surakarta menggelar pelatihan dasar-dasar bisnis online untuk komunitas Teman Tuli di Solo.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira menjelaskan tujuan program ini, untuk meningkatkan pemahaman komunitas Teman Tuli demi mewujudkan kemandirian ekonomi.
“Kami percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM, Shopee ingin membantu memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan dan pendampingan agar para teman Tuli juga bisa memulai berbisnis secara online dan menjadi calon pelaku UMKM berdaya,” kata Radynal dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/9/2021).
Dia mengungkapkan, latar belakang kegitan ini setelah berdialog dengan Gerkatin dan menemukan fakta bahwa banyak teman Tuli yang kehilangan pekerjaan selama masa pandemi. Selain itu, banyak dari mereka masih belum paham tentang bisnis online.
“Padahal ada banyak sekali kesempatan yang bisa mereka ciptakan di tengah era digital ini. Karenanya, di Hari Bahasa Isyarat Internasional hari ini Shopee senang dapat mengumumkan pembukaan pelatihan bagi Teman Tuli dan berharap bahwa ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi mereka,” jelas Radynal.
Pelatihan ini akan dilakukan di Kampus UMKM Ekspor Solo. Radynal mengungkapkan, ini menjadi langkah awal dari Shopee bagi komunitas disabilitas. “Program pelatihan ini menjadi langkah awal yang kami harapkan bisa memberikan eksposur pada Teman Tuli tentang bisnis online, dan menjadi permulaan kemandirian finansial mereka,” tambah Radynal.
Pelatihan bisnis digital dasar ini akan dimulai pada awal Oktober 2021 dan terbuka untuk seluruh Teman Tuli di Solo. Teman Tuli dapat menghubungi Gerkatin untuk mendaftar dan mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh Kampus UMKM Shopee Solo.
Materi yang akan diberikan mulai dari pengenalan tentang konsep bisnis dan cara berjualan online di e-commerce, mengenal psikologi pembeli sebelum berjualan, cara menggunakan aplikasi Shopee dan fitur-fitur pendukung untuk membuat penjualan lebih efektif. Selain materi edukasi, teman Tuli yang mengikuti program ini pun dapat menggunakan fasilitas dan layanan yang tersedia di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo seperti studio foto dan live streaming, serta berkonsultasi langsung dengan Shopee untuk memulai bisnis online mereka. Seluruh sesi pelatihan akan difasilitasi dengan Juru Bahasa Isyarat dari Deaf Volunteering Organization (DVO) Solo.
Sementara itu, Ketua DPC Gerkatin Kota Surakarta Galih Saputro menyambut baik program pelatihan ini. “Pelatihan yang diberikan oleh Shopee kami lihat sebuah langkah awal yang sangat baik untuk meningkatkan ketertarikan dan pemahaman teman Tuli akan bisnis digital yang dewasa ini kian berkembang,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post