youngster.id - Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern. Dengan teknologi anak-anak muda dapat meningkatkan prospek kerja mereka di masa depan. Peduli akan hal itu, Siegwerk membangun digital village di SOS Children’s Village di Cibubur, Jakarta.
“Dalam sistem pendidikan saat ini anak-anak membutuhkan akses ke sumber daya digital dan metode kerja karena pengalaman digital mereka akan sangat mempengaruhi prospek masa depan untuk kelayakan kerja. Itu sebabnya kami memutuskan untuk mendukung SOS Children’s Village Jakarta untuk meningkatkan standar digitalnya dengan meningkatkan perpustakaan yang ada menjadi fasilitas digital, “ kata Herbert Forker, CEO di Siegwerk pada pembukaan seremonial perpustakaan digital, Kamis (1/11/ 2018) di SOS Children’s Village Cibubur, Jakarta.
Menurut Herbert, Siegwerk telah melakukan proyek global bersama dengan SOS Children’s Villages di seluruh dunia sejak 2010, untuk secara signifikan mendorong perubahan dalam ribuan kehidupan anak-anak. Tahun ini, Siegwerk bermitra dengan SOS Children’s Village Indonesia untuk generasi muda melalui Digitgal Village, Digital Library dan YouthCan! Program ini dimulai dengan pembangunan infrastruktur jaringan internet dan perangkat komputer untuk 15 rumah tinggal dan 8 komputer untuk perpustakaan digital.
”Siegwerk telah mensponsori puluhan ribu Euro yang telah diinvestasikan berupa perangkat komputer baru, jaringan internet, peralatan presentasi interaktif yang canggih dan fasilitas konferensi video. Selain itu, 15 rumah keluarga telah dilengkapi dengan komputer, akses internet dan jaringan ke perpustakaan. Ini akan memungkinkan para remaja untuk bekerja dan belajar dari rumah tanpa bergantung pada pusat komputer publik atau perpustakaan lagi,” kata Hebert.
Selain menyediakan perpustakaan digital di SOS Children’s Village Jakarta, Siegwerk juga mendukung program YouthCan! Program yang secara konkret membantu kaum muda di Indonesia untuk siap menghadapi dunia kerja. “Ini adalah tujuan kami menumbuhkan generasi muda untuk menguasai hidup mereka dengan cara yang mandiri dan bertekad untuk membangun masa depan yang stabil,” kata Forker tentang kemitraan Siegwerk melalui YouthCan! Kami ingin memungkinkan remaja untuk mendapatkan pengalaman langsung dan memberikan wawasan di lingkungan kerja yang nyata.”” tegasnya.
Sementara itu, Gregor Hadi Nitihardjo, Direktur Nasional SOS Children’s Villages Indonesia mengatakan, perpustakaan digital akan berfungsi sebagai pusat pembelajaran komputer bagi mereka di SOS Jakarta yang membutuhkan pelatihan lebih lanjut. Seorang tenaga professional akan ditempatkan di SOS yang akan mengelola dan memelihara peralatan dan fasilitas baru untuk menjaga pendidikan digital tetap up-to-date.
Menurut dia saat ini ada lebih dari 64 juta anak muda di seluruh dunia menganggur dan banyak lagi yang tidak memiliki penghasilan cukup untuk membangun kehidupan yang stabil dan mandiri. Program YouthCan! memberdayakan kaum muda, membantu mereka mempersiapkan menuju kemandirian dan pasar kerja.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama dengan Siegwerk sebagai mitra untuk mengatasi keterbatasan kaum muda di Indonesia mendapatkan akses informasi di dunia kerja,” ucap Gregor.
Sebagai mitra SOS Children’s Villages, karyawan Siegwerk Indonesia bertindak sebagai mentor yang membantu para remaja untuk membangun keterampilan kerja dengan memberikan bimbingan karier atau pengalaman kerja langsung. Usia rata-rata generasi muda yang mandiri dari SOS Children’s Villages adalah 20 dan 24 tahun, saat itulah mereka mulai mengembangkan kehidupan dan karier mereka.
Sebagai bagian dari kegiatannya Siegwerk menyelenggarakan pelatihan karir, kelas TOEFL bahasa Inggris, program magang atau pelatihan tentang kewirausahaan di SOS Children’s Village Jakarta. Pelatihan dilakukan baik oleh karyawan Siegwerk Indonesia atau oleh pelatih eksternal yang dapat memberikan sertifikasi khusus jika diperlukan. Program di Indonesia akan menjadi pilot project untuk kegiatan di sejumlah negara di dunia tempat Siegwerk beroperasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post