youngster.id - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berbenah diri dan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah langkah yang dilakukan Pos Indonesia yang berubah dari perusahaan berbasis jaringan menjadi berbasis platform dan digital. Langkah ini perlu didukung sinergi dengan enterprise dan usaha kecil menengah (UKM).
“Bumn bukan menara gading tapi jadi lokomotif untuk menjaga pertumbuhan potensi ekonomi Indonesia . PT Pos ini punya potensi yang luar biasa, sama seperti BUMN lain, cuma harus bangun dari tidur. Itulah kenapa perlu ada peran kerjasama dan sinergi antara BUMN, private sector dan small-medium enterprises (UKM),” kata Erick Thohir Menteri BUMN dalam acara Satu Festival Indonesia, Kamis (10/11/2022) di Pos Block, Jakarta.
Menurut Erick, berdasar data ekonomi digital Indonesia diproyeksi mencapai Rp4500 triliun pada 2030. “Tetapi ini data, kalau tidur saja ini akan lewat. Karena itu saya menantang BUMN untuk bangun dari tidur, kita harus mengambil peran jadi pemain bukan penonton,” katanya lagi.
Karena itu dia mengapresiasi Pos Indonesia yang berhasil mengembangkan properti seperti Gedung Filateli Jakarta menjadi Pos Block. Kawasan seluas 6.200 meterpersegi ini menjadi pusat creative hub bagi UMKM dengan kapasitas 3.000 hingga 4.000 pengunjung setiap hari.
“Pos Bloc dapat menjadi ruang publik yang memungkinkan terciptanya semakin banyak kolaborasi lintas industri dan lintas generasi. Dengan Spirit of Pos Bloc yaitu perubahan dan kebanggaan, kami optimis transformasi Pos Indonesia, akan membawa Pos Indonesia semakin dekat dengan para muda milenial,” kata Faizal Rochman Djoemadi Direktur Utama Pos Indonesia.
Sebagai bagian dari transformasi Pos Indonesia juga menggandeng Microsoft untuk mendukung transformasi dan inovasi digital Pos Indonesia–khususnya di bidang logistik–melalui transformasi internal Pos Indonesia, integrasi sistem logistik yang terjangkau, metode pembelajaran daring di Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), serta peningkatan keterampilan digital 14.862 karyawan dan 8.817 O-ranger/kemitraan yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
“Pos Indonesia terus berinovasi dengan melayani dan menjangkau masyarakat, khususnya di era perkembangan digital seperti saat ini. Kerja sama dengan Microsoft Indonesia adalah momentum penting dan strategis bagi Pos Indonesia untuk mendukung digitalisasi Indonesia sebagai bentuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Sementara Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menegaskan, melalui kemitraan ini pihaknya dapat mendukung untuk mempercepat transformasi dan inovasi digital Pos Indonesia. “Kerjasama ini dapat menciptakan fondasi untuk transformasi digital yang berkelanjutan dan inklusif, serta menjadi teladan atas makna pembangunan di era revolusi industri kelima,” ucapnya.
Adapun kemitraan ini merupakan bagian dari ‘SATU Karya’, sebuah insiatif terbaru dari Microsoft Indonesia yang mewadahi kolaborasi karya digitalisasi lintas industri di Indonesia, guna mewujudkan satu ekosistem digital yang terintegrasi dan mendukung realisasi potensi ekonomi digital Indonesia.
STEVY WIDIA