Sinergi Kredit Pintar dan BPR Kanti Kembangkan Layanan Keuangan Digital

Kredit Pintar menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BPR Kanti di Bali. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Kredit Pintar, memperluas strategi kemitraan dengan PT. BPR Sukawati Pancakanti (BPR Kanti). Strategi kemitraan yang dijalankan oleh Kredit Pintar dengan BPR Kanti bertujuan untuk mengembangkan layanan keuangan secara digital juga untuk mendorong inklusi keuangan baik di daerah maupun secara nasional.

Kredit Pintar menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BPR Kanti yang dilaksanakan pada hari Jumat, 27 September 2019 di Bali. Sebelumnya, Kredit Pintar sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama BPD Bali, Bank DKI, dan BPR Perdana.

“Kredit Pintar saat ini sedang mendorong pengembangan strategi bisnis dengan memperluas kemitraan dengan BPR dan BPD di seluruh wilayah Indonesia. Pada kesempatan kali ini, kami menggandeng BPR Kanti untuk maju bersama dalam memberikan solusi alternatif untuk keuangan kepada masyarakat melalui layanan yang inovatif. Bukan hanya dalam hal keuangan, tetapi kami harap melalui inovasi produk baru dengan teknologi dapat menciptakan produk yang berguna bagi masyarakat,” kata Wisely Wijaya, CEO dari Kredit Pintar dalam keterangannya, Sabtu (28/9/2019) di Bali.

Menurut dia, kerjasama ini menjadi bukti nyata bahwa Kredit Pintar hadir untuk mendorong perekonomian daerah agar semakin maju. “Dalam kemitraan ini, kami mengajak BPR Kanti untuk berpartisipasi dalam menyalurkan pembiayaan ke masyarakat di daerah Bali dan sekitarnya, khususnya yang tidak dapat mengakses perkreditan dari lembaga keuangan tradisional. Kami senang bahwa perkembangan teknologi ini dapat menjadi solusi dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang tentunya akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional,” tambah Wisely.

Berdasarkan data dari Bank Dunia adanya credit gap yang cukup besar di Indonesia yang jumlahnya hampir mencapai Rp 1.000 triliun. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan kredit dengan kemampuan institusi keuangan dalam menyediakan kredit. Sedangkan data dari OJK per Juni 2019, secara akumulatif industri fintech telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 44,80 triliun.

“Melihat data tersebut, kami optimis terhadap potensi besar terhadap keuangan digital di Indonesia untuk terus berkembang dan berdampak baik pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, kami ingin mengajak seluruh pihak institusi keuangan untuk menjalin kemitraan dalam melayani seluruh masyarakat dalam akses pengkreditan sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi sektor keuangan di Indonesia,” tutup Wisely.

Hingga saat ini, Dukungan nyata dari Kredit Pintar terhadap pemerataan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan pinjaman secara akumulatif mencapai 6 triliun dengan total nasabah 1,6 juta di awal September 2019.

STEVY WIDIA

Exit mobile version