Sinergi Pelaku E-Commerce Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital

SIRCLO Group

Sinergi Pelaku E-Commerce Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital (Foto: dok.youngster.id)

youngster.id - Visi Indonesia Digital 2045 fokus membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu tujuan adalah pertumbuhan ekonomi digital. Pada tahun 2023, nilai Ekonomi Digital Indonesia diperkirakan mencapai US$ 82 miliar, di mana Indonesia menguasai 40% transaksi di ASEAN.

Dalam misi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, pertumbuhan ekonomi harus bisa didorong di kisaran 6-7% disertai Gross National Income (GNI) per kapita menjadi US$30.300.

Sementara Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2024 sebesar 5,11% (YoY) dengan nilai inflasi 2,84% (YoY) pada Mei 2024. Di sisi lain, sektor e-commerce diprediksi tumbuh sebesar 2,8% mencapai Rp487 triliun pada tahun 2024. Untuk itu, sinergi pelaku e-comerce akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital tanah air.

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan RI Rifan Ardianto menyatakan, jika dilihat dari pemetaan VID 2045, sektor industri perdagangan dan retail di Indonesia sudah memasuki level maturitas digital dalam kategori advanced dibandingkan sektor industri lainnya. Karena segala proses di dalamnya telah memanfaatkan teknologi digital. Transformasi digital ini membawa nilai Ekonomi Digital Indonesia hingga US$82 miliar pada tahun 2023, di mana Indonesia menguasai 40% transaksi di ASEAN.

“Kami rasa potensi yang luar biasa ini harus tetap dijaga dan menjadi prioritas bersama agar skala pertumbuhannya semakin signifikan, terutama terhadap kontribusi perekonomian nasional,” katanya dalam SIRCLO Insights Webinar yang bertajuk “Reflecting on a Decade, Envisioning E-Commerce Synergies” dikutip Kamis (18/7/2024).

Menurut Rifan, pemerintah berupaya menciptakan payung hukum untuk menunjang ekosistem Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) atau e-commerce yang sehat serta equal level of playing field. “Tentu regulasi ini tidak bisa berjalan sendiri, dibutuhkan kolaborasi antara instansi pemerintah lainnya terkait penerapan undang-undang, penyedia e-commerce dan data, serta pengembang teknologi agar dapat membantu pelaku usaha semakin bergeliat. Harapannya, hasil kerjasama ini dapat mengakselerasi perluasan akses pasar, menciptakan lapangan kerja, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi digital,” ungkapnya.

Sementara itu, data internal SIRCLO turut menunjukkan rata-rata peningkatan transaksi di e-commerce sebesar 56% dari tahun 2020 hingga 2023. CEO & Founder SIRCLO Brian Marshal mengatakan, meski proyeksi pertumbuhan terlihat menjanjikan, ragam tantangan kerap ditemui pelaku usaha saat terjun ke sektor e-commerce.

“Selama sebelas tahun beroperasi sebagai e-commerce enabler di Indonesia, kami temui kendala yang seringkali dihadapi oleh para pelaku usaha. Pertama, bagaimana memilah teknologi dan/atau tren yang harus diadopsi, karena begitu banyak kanal penjualan daring yang berpotensi dimanfaatkan. Kedua, menentukan area yang selayaknya dikembangkan menggunakan kapabilitas internal atau membutuhkan dukungan mitra strategis karena keterbatasan sumber daya maupun keahlian. Ketiga, cara mengakuisisi data secara komprehensif sehingga mendapatkan wawasan yang mendukung strategi keberlanjutan bisnis,” paparnya.

Di sisi lain, hasil temuan NielsenIQ mendapati, tingkat penjualan dalam pasar daring tumbuh 37% dari tahun 2022 ke 2023. Managing Director, NielsenIQ dan GfK Indonesia Adrie R. Suhadi mengungkapkan, hasil riset menunjukkan bahwa responden memiliki beberapa alasan utama mengapa mereka memilih berbelanja online, yaitu harga lebih murah (79%), kemudahan dalam proses pembayaran (53%), dan daya tarik produk yang tersedia (52%). Kategori yang diminati pelanggan saat berbelanja online didominasi oleh Fashion, Cosmetic, Transportation, dan Travel.

“Data ini menggambarkan bagaimana belanja online memberikan banyak kemudahan dan ragam pilihan produk bagi konsumen. Dalam hal ini, membangun sinergi dengan para pelaku dalam sektor e-commerce menjadi kunci untuk menjawab kendala yang ditemukan oleh pelaku usaha,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version