youngster.id - Startup rantai pasok distribusi Baskit mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar US$3,3 juta (atau sekitar Rp49,5 miliar) dalam putaran pendanaan awal (seed funding).
Putaran pendanaan ini dilakukan 3 bulan setelah perusahaan mengumumkan pendanaan Pre-Seed sebesar US$1,5 juta, dan melibatkan investor regional dan lokal seperti Betatron Venture Group, Forge Ventures, Investible, 1982 Ventures, DS/X Ventures, Orvel Ventures, Michael Sampoerna, serta beberapa angel investor global dan regional terkemuka.
Yann Schuermans, CEO Baskit mengatakan, dengan dana segar ini, perusahaan berencana untuk mempercepat ekspansi lini bisnis yang sudah terbukti menguntungkan, memperkaya layanan teknologi yang ditawarkan, dan memaksimalkan sumber daya untuk menjalin kontrak kerjasama dengan berbagai pemegang merk dan produsen.
Secara kolektif, perdagangan dan industri menyumbang lebih dari separuh PDB Indonesia, dan disokong oleh lebih dari 200.000 bisnis distribusi tradisional yang memastikan orang dapat mengakses berbagai produk, mulai dari biskuit hingga semen untuk konstruksi.
“Meskipun saat ini banyak pihak yang mencoba mengeliminasi lapisan perantara sepanjang jaringan rantai pasokan ini, hal itu tidak sustainable karena mereka memegang peranan penting dari segi infrastruktur dan relasi bisnis. Kami berkomitmen penuh untuk mendukung perantara ini dalam upaya mereka memberdayakan komunitas lokal mereka, dan kami percaya bahwa hal itu akan menghasilkan manfaat ekonomi yang luar biasa dalam jangka panjang,” kata Yann, Selasa (27/6/2023).
Tiang Lim Foo, Partner di Forge Ventures mengatakan, pihaknya merasa sangat senang bisa mendukung Baskit kedua kalinya sejak memimpin putaran pertama mereka di Maret 2023 lalu.
“Yann dan timnya telah gigih mengeksekusi visi mereka untuk memajukan industri rantai pasok dengan teknologi, dan kami sangat terkesan akan dedikasi tim terhadap misi mereka dan dengan hasil nyata yang bisa dibuktikan,” kata Foo.
Baskit resmi diluncurkan pada bulan November 2022 dan telah mengalami pertumbuhan pesat hingga 70% bulan ke bulannya. Pertumbuhan yang cepat ini mencerminkan kebutuhan pasar yang nyata untuk memperkuat operasional para distributor dan grosir, yang kini menghadapi tekanan persaingan dan fiskal yang semakin meningkat pasca pandemi Covid.
Di kondisi “new normal” ini, ada kondisi dimana tingkat kebutuhan teknologi tinggi namun aksesnya terbatas, margin menipis dengan bertambahnya beban operasional akibat inflasi, dan penurunan penjualan akibat melemahnya sektor tertentu. Baskit hadir di saat yang tepat untuk membantu para pelaku usaha melalui kondisi ini, karena perusahaan meyakini bahwa akses finansial dan perdagangan digital baru dapat benar-benar berkembang jika ada infrastruktur yang kuat dibaliknya.
“Kami bermimpi untuk membangun platform yang mengorkestrasi semua pemain yang relevan dalam rantai pasok, menghasilkan keuntungan ekonomi, dan pada akhirnya menguntungkan konsumen. Untuk melakukannya, kami memiliki fokus untuk membangun teknologi yang unggul dari segi fungsionalitas dan kemudahan penggunaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (SME) yang kami dukung. Dana yang terkumpul akan kami gunakan untuk mempercepat roadmap teknologi dan sumber daya manusia untuk mendukung ekspansi kota demi kota di seluruh Indonesia, sambil terus mengupayakan fleksibilitas dalam platform kami untuk mengakomodasi lanskap pasar Indonesia yang luas dan beragam,” tutup Yann.
STEVY WIDIA