youngster.id - Keberadaan startup diperlukan untuk menjual produk-produk dari Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta menumbuhkan perdagangan melalui e-commerce.
Hal ini disampaikan Dirjen IKM Kemperin Gati Wibawaningsih. Ia mengatakan, pihaknya mengedukasi para IKM di Indonesia untuk memasarkan produknya melalui marketplace. Oleh karena itu, ada konsep pengembangan para IKM lewat e-Smart IKM.
“Kami fokus kepada sembilan komoditi yang kita masukkan ke dalam sentra-sentra, yaitu makanan, minuman, logam, kosmetik, perhiasan, kerajinan, herbal, suku cadang kendaraan, furnitur, hingga fesyen. Kita akan mengembangkan industri yang memiliki bahan baku lokal,” kata Gati dalam keterangan pers baru-baru ini di Jakarta.
Dia mengungkapkan, Kemenperin memberikan berbagai fasilitasi bagi pengembangan IKM. Yaitu, pengurusan hak cipta (HAKI), SNI, dan Klinik Kemasan.
Untuk menjadi startup yang berhasil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengungkapkan, kunci keberhasilan pelaku bisnis startup dan wirausaha pemula harus memiliki lima poin penting.
Poin tersebut adalah pengetahuan, skill, networking, menangkap peluang, dan perilaku. Agus menuturkan pengetahuan tanpa skill, masih belum cukup untuk mencapai keberhasilan secara maksimal.
Dengan skill tinggi kita bisa menciptakan bran yang dikenal punya pengaruh yang kuat dalam memasarkan produk dari seseorang sebagai pelaku bisnis startup. Agus melanjutkan pengetahuan dan skill juga akan lebih baik bila Startup memiliki networking bisnis yang luas.
“Begitu pula bila perlu memiliki kemampuan lebih untuk menangkap peluang yang ada. Dan yang tak kalah penting adalah sikap yang juga bisa menentukan sukses tidaknya kita dalam berbisnis ke depan”, pungkas Agus.
Agus bilang Kemenkop UKM memiliki program strategis dalam mendorong pertumbuhan usaha rintisan. Ada permodalan maksimal Rp13 juta per orang yang bisa dimanfaatkan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post