youngster.id - Para startup diharapkan mampu berpikir kritis, mampu mengidentifikasi masalah yang ada, serta mampu untuk memetakan dan memiliki pengetahuan tentang bisnis model dan pengembangannya.
Demikian kesimpulan dalam kegiatan Workshop dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, yang digelar di Bale Motekar, Jalan Banda No 27, Bandung, pada 18 – 19 Februari 2017. Dalam kegiatan itu, peserta mendapat materi tambahan tentang Design Thinking, Business Model, dan Market Validation.
Workshop itu menghadirkan tiga mentor yang mumpuni di bidang teknologi, kreatif, dan startup digital. Ketiga pembicara tersebut adalah Fadli Wilihandarwo, CEO Pasienia, yang membahas materi Design Thinking, Muhamad Nur Awaludin, CEO Kakatu, sebagai pembicara materi Market Validation, dan Ihsan Akhirulsyah, CEO eFishery, yang mengupas tuntas materi Business Model.
Sebelum memulai Workshop, peserta diarahkan untuk membentuk sebuah tim yang terdiri dari elemen Hustler, Hipster, dan Hacker dengan jumlah tiga hingga lima anggota. Pada hari pertama, peserta disuguhkan materi Design Thinking yang fokus pada identifikasi dan pemetaan masalah yang ingin dipecahkan sampai menemukan alternatif solusi atas masalah tersebut.
Pada hari kedua, Market Validation dan Business Model menjadi materi utama yang disampaikan kepada peserta. Setelah memetakan masalah dan menemukan alternatif solusi, mereka memvalidasi apakah alternatif solusi yang mereka berikan dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak.
Berdasarkan data Business Insider, perencanaan Market Validation merupakan hal yang sangat vital dalam pembangunan suatu bisnis. Pelaku bisnis harus mencari tahu apakah pasar menginginkan produk yang dibuat dan mau mengeluarkan biaya untuk produk tersebut.
“Market Validation bertujuan untuk menemukan kecocokan antara market yang ada dengan produk dari bisnis yang kita punya. Hal ini sangat penting karena tentu kita ingin bisnis yang kita bangun hidup dari bisnis yang kita jalani itu sendiri,” ujar Awaludin.
Setelah menentukan target pasar dengan jelas, peserta juga telah belajar bagaimana membuat Business Model yang tepat atas solusi mereka tersebut.
“Setelah mengawali dengan proses validasi gagasan, akan terbentuk kerangka yang utuh terkait bisnis model kita. Bisnis model itu penting, tapi eksekusinya jauh lebih penting karena biasanya kebanyakan gagal di stage awal untuk memvalidasi gagasan,” jelas Ihsan.
Setelah Workshop, para peserta akan berlanjut ke tahap Hacksprint dimana mereka akan mulai membuat purwarupa dari produk yang ingin dibuat dengan bantuan mentoring dari sejumlah mentor yang bergelut di dunia startup, media dan akademisi. Tahap Hacksprint akan dilaksanakan pada 4-5 Maret 2017.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post