Startup Edutech Yang Sajikan Solusi Kerjakan “PR” Ini Peroleh Pendanaan Seri A

CoLearn

Para Co-Founder CoLearn. (Foto: istimewa)

youngster.id - Akibat pandemi aktivitas pendidikan beramai-ramai menuju online. Tak ayal, startup edutech pun  jadi incaran investor. Yang terbaru adalah startup CoLearn yang baru saja mendapatkan pendanaan seri A senilai US$10 juta atau setara 143 miliar Rupiah. Startup ini menawarkan solusi untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Putaran investasi ini diikuti sejumlah investor, di antaranya Alpha Wave Incubation, GSV Ventures — juga pemodal ventura di putaran pendanaan awal mereka yakni Surge (Sequoia Capital India) dan AC Ventures. Perusahaan berencana untuk menggunakan dana segar ini untuk mengembangkan produk, teknologi, dan pemasaran.

Co-Founder & CEO CoLearn Abhay Saboo mengatakan, meskipun Indonesia memiliki ekosistem pendidikan terbesar keempat di dunia dengan 50 juta murid, 3 juta guru, dan sekitar setengah juta sekolah namun selama beberapa dekade kualitas pendidikan masih jauh di bawah potensi yang sebenarnya.

“Orang Indonesia banyak yang belum sadar bahwa pendidikan adalah sarana untuk memperbaiki kekuatan ekonomi negara. Orang tua belum menyambungkan kedua titik itu. Tapi sekarang, perlahan-lahan sudah ada perubahan. Misi kami adalah mempercepat perubahan itu dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Semangat untuk memotivasi murid dan memastikan mereka bisa sukses di dunia yang kian mengglobal adalah hal yang menggerakkan kami semua di CoLearn,” ucap Abhay dalam keterangan pers, Rabu (21/4/2021)

Startup edutech ini didirikan Abhey bersama Marc Irawan dan Sandeep Devaram. Sejak aplikasi diluncurkan pada Agustus 2020, saat ini mereka mengklaim telah memiliki 3,5 juta siswa. Dalam debut awalnya, CoLearn juga didukung beberapa investor seed [selain yang sudah disebut di atas], termasuk Leo Capital, TNB Aura, S7V, January Capital, Alpha JWC Venutres, Taurus Ventures, Alter Global, dan Mahanusa Capital.

Deborah Quazzo selaku Managing Partner GSV Ventures, salah satu investor CoLearn mengatakan, peluang untuk membangun solusi belajar yang sukses untuk negara keempat terbesar di dunia sangat besar. “Bisnis-bisnis yang terbaik tercipta ketika para pengusaha mengambil masalah yang besar dan penting, lalu menyelesaikannya. CoLearn sedang melakukan hal itu,” ujarnya.

Salah satu fitur andalan CoLearn adalah memungkinkan siswa untuk menanyakan solusi dalam menjawab soal pelajaran dan mengerjakan PR.  Rata-rata per bulan ada sekitar 5 juta pertanyaan yang diunggah. Dalam sistem disematkan teknologi AI sehingga mengautomasi proses penemuan solusi.

CoLearn juga memiliki layanan konten pendidikan yang di kemas dalam video on-demand dan sesi kelas live online yang dibawakan secara interaktif oleh tutor berpengalaman. Selain itu juga memiliki program pelatihan untuk guru. Targetnya, dalam 2 tahun ke depan mereka ingin bisa melatih 200 guru terutama di bidang STEM.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version