Startup FinTech Broom Raih US$3 Juta dalam Putaran Pre-Seed Funding Dipimpin AC Ventures

Co-founders Broom

Para Co-founders Broom, (Kiri ke Kanan) Andreas Sutanto (CFO), Pandu Adi Laras (CEO), dan Pungky Wibawa (CBO) (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup pembiayaan berbasis teknologi (fintech) yang menyediakan solusi keuangan menyeluruh untuk inventaris dealer mobil Broom, meraih US$3 juta (sekitar Rp43 miliar) dalam putaran pre-Seed Funding yang dipimpin oleh AC Ventures.

Quona Capital dan beberapa angel investor, termasuk pendiri startup Unicorn di Indonesia, seperti Kopi Kenangan dan Lummo turut serta dalam putaran tersebut.

Pandu Adi Laras, Pendiri dan CEO Broom mengatakan, melalui pendanaan segar ini pihaknya berencana untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan pengalaman pelanggan berbasis teknologi melalui produk dan layanan baru, memperluas jangkauan di kota-kota besar Indonesia, dan menggandakan jumlah tim mereka hingga akhir 2022.

Broom menempati posisi unik sebagai pemain fintech yang menawarkan solusi digital untuk ekosistem mobilitas Indonesia dengan menyediakan platform tunggal bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang otomotif dalam mendigitalkan proses bisnis mereka. Melalui platform Broom, UKM otomotif dapat mengelola inventaris, memperoleh akses ke pembiayaan, hingga mengelola berbagai instrumen penjualan mereka. Startup ini bertujuan untuk menjadi pusat bagi digitalisasi jaringan dealer di Indonesia.

“Broom bertujuan untuk menjadi pilihan utama bagi para dealer mobil bekas untuk mengembangkan bisnis mereka dengan menyediakan berbagai produk dan layanan. Dengan dukungan dari beberapa investor terkemuka yang percaya terhadap visi kami, ini akan meningkatkan kepercayaan diri kami untuk terus berjuang dalam perjalanan kami memberdayakan dealer mobil bekas di Indonesia,” ujar Pandu, dalam keterangan resminya, Jumat (25/2/2022).

Dealer mobil pada umumnya bekerja dengan cara tradisional. Sebagian besar penghitungan stok dilakukan di papan tulis. Saat mencoba mendigitalisasikan bisnis, tak sedikit dealer mobil yang merasa kesulitan dalam melakukan penjualan, dan menemukan pembeli yang tepat di lokasi mereka. Tidak hanya itu, dari aspek pembiayaan pun terdapat kesulitan yang dihadapi pemilik dealer mobil lantaran kurangnya dokumentasi. Rata-rata dealer mobil pergi ke rentenir untuk mendapatkan pinjaman selama enam minggu karena hal itu dianggap sedikit menguntungkan, bahkan dengan bunga yang signifikan yang diberikan oleh pihak peminjam (diperkirakan mencapai 8% per bulan). Melihat kondisi ini, Broom hadir sebagai penyedia layanan digitalisasi dan pembiayaan untuk memberdayakan dealer mobil.

Broom menyediakan tiga solusi bagi dealer melalui platform mereka, mulai dari kesempatan untuk meningkatkan aspek operasional dealer, mengaktifkan penjualan online, hingga memperoleh akses ke pembiayaan. Pembiayaan produktif Broom menawarkan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan tingkat bunga yang kompetitif. Hal ini dapat terjadi lantaran Broom memiliki kemitraan dengan lembaga keuangan yang menyediakan pembiayaan murah. Alhasil, para pengguna (nasabah) Broom pun dapat mengakses fasilitas pinjaman dengan memanfaatkan persediaan yang ada sebagai jaminan dengan proses persetujuan yang cepat.

Adrian Li, Founder & Managing Partner AC Ventures mengatakan, seiring dengan penetrasi solusi digital yang semakin meluas di berbagai industri, aspek pembiayaan menjadi peluang yang sangat besar. Industri mobil bekas mencapai nilai transaksi tahunan sebesar US$14 miliar, dan dealer UKM menyumbang lebih dari 80% walaupun tanpa akses ke pembiayaan yang terjangkau.

“Broom berupaya untuk memberdayakan dealer-dealer ini melalui produk keuangan dan pendukung lain untuk membantu meningkatkan skala bisnis mereka,” tegas Adrian.  

Broom yang didirikan tahun 2021 memiliki koneksi yang kuat terhadap dealer berkat jaringan luas yang dimiliki oleh para pendiri startup ini. Hal tersebut memungkinkan Broom untuk menggandeng banyak dealer dengan cepat (terutama di area Jabodetabek dan Jawa).

Pandu (CEO) merupakan seorang profesional yang berpengalaman, ia sempat menduduki jabatan sebagai COO di Go-Fleet. Pandu berkecimpung dalam bidang transportasi sejak 2016, ketika ia bekerja di Uber sebagai salah satu karyawan awal. Pendiri lain adalah Pungky Wibawa (CBO) dan Andreas Sutanto (CFO) yang merupakan para pengusaha berpengalaman dengan koneksi yang baik di dunia dealer, mengingat status Pungky sebagai pemilik salah satu dealer BMW terbesar di Indonesia. Para pendiri menggabungkan pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan kejelasan tentang bagaimana teknologi dapat merevolusi industri.

Saat ini, Broom memiliki lebih dari 2.000 dealer mobil bekas di wilayah Jabodetabek dan optimistis dapat terus bertambah, mengingat startup ini memiliki kemitraan yang menjanjikan dengan lembaga keuangan besar, seperti BRI Finance, dan BRI Insurance.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version