Startup Gravel Beri Tips dalam Memilih Tukang Harian atau Tukang Borongan

tukang konstruksi bangunan

Startup Gravel Beri Tips dalam Memilih Tukang Harian atau Tukang Borongan  (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Memilih tukang harian atau tukang borongan butuh pertimbangan dan perhitungan yang matang. Sebab, membangun sebuah rumah atau gedung merupakan pekerjaan yang kompleks. Banyak keputusan penting yang harus diambil, salah satunya dalam memutuskan apakah mempekerjakan tukang harian atau tukang borongan.

Apa sih perbedaan antara tukang harian dan tukang borongan? Tukang harian adalah pekerja konstruksi yang dibayar berdasarkan jumlah jam kerja yang dihabiskan. Sedangkan tukang borongan dibayar berdasarkan proyek yang diselesaikan dalam jangka waktu tertentu dengan biaya tetap yang disepakati di awal.

Dari segi tanggung jawab pekerjaan, tukang borongan cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena berkaitan dengan pengelolaan proyek secara keseluruhan, mulai dari membentuk tim kerja yang terdiri dari beberapa tukang, membeli material, mengatur waktu agar sesuai target, dan mengelola anggaran. Sementara itu, tukang harian memiliki tanggung jawabnya lebih fokus dan spesifik, biasanya dipekerjakan untuk tugas-tugas yang sesuai dengan keahliannya. Misalnya tukang atap khusus mengerjakan pemasangan atau perbaikan atap bangunan.

Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra mengatakan, tidak semua proyek konstruksi memerlukan tukang harian atau pun tukang borongan. Kadang kontraktor atau pengembang mengatur pekerjaan berdasarkan kebutuhan proyek mereka.

“Begitu juga dengan proyek pribadi seperti perluasan bangunan hunian maupun renovasi rumah, harus lihat dulu kebutuhan dan ekspektasinya seperti apa,” kata Georgi, dikutip Minggu (5/3/2023).

Oleh karena itu, sebelum memilih tukang harian atau tukang borongan perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut:

Jenis Proyek. Jika proyek relatif kecil dan sederhana, seperti renovasi ruangan atau perbaikan rumah, mungkin lebih tepat memilih tukang harian. Namun, jika proyeknya lebih besar, seperti membangun hunian baru atau bangunan komersial, mempekerjakan tukang borongan untuk mengelola proyek secara keseluruhan bisa jadi lebih efisien.

Biaya. Pertimbangkan anggaran untuk proyek konstruksi. Tukang harian relatif lebih murah dibandingkan tukang borongan, karena mereka hanya dibayar berdasarkan jumlah jam kerja. Namun, jika proyeknya besar, tukang borongan mungkin lebih efisien karena mereka menerapkan strategi penghematan biaya atau waktu, misalnya dari penggunaan bahan bangunannya.

Waktu Penyelesaian. Jika proyek butuh selesai cepat, tukang borongan mungkin lebih baik, karena mereka dapat mengatur jadwal kerja dan mengerahkan lebih banyak tukang untuk menyelesaikan proyek dalam waktu cepat, tapi ini bisa berpengaruh juga ke kualitas hasil jika dikerjakan terburu-buru. Apabila waktu tidak menjadi prioritas, tukang harian dapat menjadi pilihan tepat karena mereka bekerja lebih fleksibel, ketersediaannya lebih cepat, dan lebih detail dalam menyelesaikan pekerjaan.

Kualitas Pekerjaan. Kita harus memastikan tukang yang dipilih, harian maupun borongan, memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai untuk menyelesaikan proyek dengan baik. Cek kredibilitas dari referensi pekerjaan sebelumnya untuk memastikan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Ketersediaan. Pastikan juga tukang yang dipilih tersedia dapat bekerja sesuai jadwal yang diinginkan. Jika proyeknya memerlukan penyelesaian cepat, pastikan tukang dapat memenuhi jadwal tersebut.

Keterampilan Khusus. Jika proyek membutuhkan keterampilan khusus, seperti pemasangan sistem listrik atau perbaikan saluran air, tukang yang dipilih harus memiliki keahlian dan berpengalaman, bahkan bersertifikasi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Beberapa faktor tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan dalam memilih tukang harian atau tukang borongan. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan proyek konstruksi yang ingin digarap. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan tukang yang juga sesuai dengan kriteria di atas.

Fredy Yanto, Co-founder dan CPO Gravel menjelaskan, ketersediaan tukang harian maupun borongan di Indonesia sebenarnya relatif banyak dan cukup menyebar, tapi kualitas keahliannya yang belum terstandar secara merata.

“Gravel, sebagai aplikasi pencari tukang, hadir menjawab kebutuhan berbagai proyek dengan menyediakan tukang harian dalam jumlah besar maupun kecil, dengan kualitas keahlian yang sesuai standar industri konstruksi di Indonesia,” katanya.

Menurut Fredy, melalui aplikasi Gravel, pengguna dapat memesan tukang harian maupun tukang borongan dengan cepat dan mudah. Beberapa keunggulan pesan tukang dari aplikasi Gravel adalah pemilik proyek mudah mendapatkan tukang yang mereka butuhkan dan langsung mendapatkan rincian biaya tukang secara transparan.

“Dengan kualitas keahliannya yang dapat dipertanggung jawabkan, harga tukang di Gravel juga bersaing dan sudah all in, tidak ada biaya lain seperti uang makan yang harus dikeluarkan, kecuali jika pemilik proyek membutuhkan jam lembur. Semua mitra tukang Gravel juga sudah dilindungi dengan Gravel Protect. Oleh karena itu, jika terjadi kecelakaan kerja tidak dibebankan ke pemilik proyek,” tambahnya.

Saat ini Gravel menyediakan 14 jenis tukang bangunan yang dapat dipesan dari aplikasi, di antaranya tukang sipil, tukang atap, tukang listrik, tukang waterproofing dan lainnya, yang keahlian sesuai standar industri dan telah berpengalaman mengerjakan berbagai proyek konstruksi skala kecil maupun besar.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version